PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membayarkan dividen interim pada Rabu (25/9), hari ini. Sesuai dengan kesepakatan rapat umum pemegang saham (RUPS), emiten LQ45 ini membayar dividen interim tahun buku 2024 senilai US$ 90 juta atau setara Rp 1,39 triliun.
Padahal laba ITMG di semester pertama 2024 lesu, namun perusahaan tetap memutuskan untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham.
Seiring dengan pembagian dividen interim, berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 10.15 WIB, harga saham ITMG malah turun 1,12% ke level Rp 26.600 dari level harga penutupan Selasa (24/9) yaitu Rp 26.900.
Dari awal perdagangan sahamnya sempat menyentuh di zona hijau dengan Rp 27.075 per saham sebagai level paling tinggi, level terendah Rp 26.575
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 1,13 juta dengan nilai transaksi Rp 30,42 juta. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 2.093 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 30,06 triliun
Kinerja Indo Tambangraya Megah Semester I Lesu
Melansir data kinerja per kuartal I 2024, ITMG membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 66,2% menjadi US$ 61,6 juta atau setara Rp 989,4 miliar dengan asumsi kurs Rp 16.061 per dolar Amerika Serikat. Pada periode yang sama tahun 2023, perusahaan mencatat laba periode berjalan US$ 182,71 juta (Rp 2,93 triliun).
Penurunan laba seiring dengan turunnya penjualan batu bara per kuartal I 2024. Penjualan batu bara Indo Tambangraya kepada pihak ketiga merosot 29,76% menjadi US$ 454,4 juta (Rp 7,3 triliun) dibandingkan dengan kuartal I 2023 yakni US$ 646,97 juta (Rp 10,39 triliun).
Penurunan penjualan batu bara juga terlihat pada penjualan kepada pihak berelasi sebesar 9,85% menjadi US$ 33,92 juta. Padahal, sebelumnya perusahaan mampu menjual batu bara kepada pihak berelasi senilai US$ 37,63 juta.
Per semester pertama 2024, ITMG mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 129,07 juta atau setara Rp 2,04 triliun. Laba emiten indeks LQ45 ini merosot 57,95% di dibandingkan periode yang sama 2023 yaitu US$ 306,94 juta.
Hal ini seiring dengan penurunan penjualan batu bara. Melansir dari laporan kinerja perseroan yang diterbitkan pada Selasa (13/8), pendapatan bersih Indo Tambangraya Megah terkikis 19,21% dari US$ 1,29 miliar menjadi US$ 1,04 miliar atau Rp 16,61 triliun.
Pendapatan bersih Indo Tambangraya Megah berasal dari penjualan batu bara US$ 983,67 juta, namun penjualan batu bara ITMG menurun 21,01%. Sedangkan penjualan batu bara ke pihak berelasi masih mencatatkan kenaikan menjadi US$ 52,34 juta dari US$ 51,39 juta.