Saham-saham di Bursa Cina Naik ke Level Tertinggi dalam 16 Tahun Terakhir

Vecteezy.com/darkstars 1120
Saham-saham di Bursa Cina menguat dan mencetak hari terbaiknya dalam 16 tahun terakhir, pada Senin (30/9).
Penulis: Hari Widowati
1/10/2024, 08.36 WIB

Saham-saham di bursa Cina menguat dan mencetak hari terbaiknya dalam 16 tahun terakhir, pada Senin (30/9). Reksa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) di Bursa Amerika Serikat (AS) yang terkait dengan saham-saham Cina ikut terkerek setelah stimulus ekonomi baru-baru ini meningkatkan optimisme investor di pasar.

Indeks Komposit Shanghai melonjak 8,06% pada hari terbaiknya sejak September 2008, dan mengakhiri kenaikan beruntun selama sembilan hari untuk indeks ini. Indeks ini mengakhiri bulan September dengan kenaikan 17,39%. Ini merupakan kenaikan bulanan pertama dalam lima bulan terakhir dan kinerja bulanan terbaik sejak April 2015.

Indeks Komposit Shenzhen ditutup naik 10,9% dan mencetak kinerja terbaiknya sejak April 1996. Indeks ini naik 24,8% di bulan September, bulan terbaiknya sejak April 2007.

Indeks ADR Tiongkok ditutup naik 1,2%. Indeks ini naik hampir 6% pada hari sebelumnya. KraneShares CSI China Internet ETF (KWEB) naik 0,6%.

Saham perusahaan video online yang terdaftar di Bursa Nasdaq AS, Bilibili, naik 2,01%. Adapun saham Futu Holdings melonjak 11,64% pada perdagangan Senin (30/9).

Pekan lalu, saham-saham Tiongkok telah mengalami penurunan setelah Beijing meluncurkan sejumlah langkah stimulus ekonomi termasuk penurunan suku bunga untuk mendukung pasar properti yang lemah. Pada Kamis (26/9), media pemerintah mengatakan bahwa Presiden Cina Xi Jinping dan para pemimpin tinggi lainnya menegaskan langkah-langkah tersebut.

“Meskipun kita tidak tahu pasti apakah akan ada cukup banyak stimulus untuk benar-benar mendorong ekonomi kembali ke jalurnya, ini tentu saja merupakan langkah pertama yang tepat,” kata Art Hogan, Kepala Strategi Pasar di B. Riley Wealth, seperti dikutip CNBC, pada Senin (30/9). Menurutnya dampak penguatan bursa Cina tidak dapat diremehkan.

“Secara keseluruhan, ini akan menjadi hal yang positif bagi pasar ke depannya dan saya rasa banyak investor yang harus segera mengkalibrasi ulang ekspektasi mereka,” kata Wealth.

Semakin banyak investor AS yang yakin bursa Cina tengah berada dalam tren naik (bullish) setelah pemerintah meluncurkan stimulus ekonomi. Minggu lalu, miliarder pendiri hedge fund David Tepper mengatakan bahwa ia sangat bullish terhadap saham-saham di Cina. Ia membeli segala sesuatu yang berhubungan dengan Cina setelah penurunan suku bunga Federal Reserve baru-baru ini.