PT Verona Indah Pictures Tbk resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/10). Saham emiten berkode VERN dibuka melesat 33% ke level 262, tetapi tak bertahan lama dan turun ke level 204 pada pukul 10.00 WIB.
Perusahaan ini menjadi emiten ke-34 di bursa pada tahun ini dan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek perseroan. Harga saham yang ditawarkan pada IPO adalah 195.
Berdasarkan data Stockbit hingga pukul 10.00 WIB, volume saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 4,39 juta dengan nilai transaksinya Rp 97 miliar. Adapun kapitalisasi pasar Verona Indah Pictures pagi ini senilai Rp 982 miliar.
Direktur Utama Verona Indah Pictures, Pie Titin Suryani menyampaikan tingginya minat investor terhadap saham VERN menunjukkan bahwa investor merespons positif prospek usaha perseroan. Ia mengatakan tren kinerja perusahaan terus mengalami peningkatan.
“Tren positif kinerja perseroan ini tak lepas dari besarnya minat masyarakat atas karya sinetron yang berkualitas di Indonesia,” ukujar Titin di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/10).
Perusahaan yang bergerak dalam bidang rumah produksi film ini melepas maksimal 1,12 miliar lembar saham atau 23,54% dari modal disetor dan ditempatkan usai IPO. Dari aksi korporasi ini, perusahaan berpotensi meraup dana segar maksimal Rp 218,72 miliar.
Rencana Dana IPO
Berdasarkan keterangan manajemen, seluruh dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk akuisisi properti berupa tanah seluas 160 m&³2; dan bangunan seluas 1.060 m&³2; di Graha Arteri Mas, Jalan Panjang, Jakarta Barat. Properti ini berstatus hak milik atas nama Pie Titin Suryani, yang memiliki hubungan afiliasi dengan perusahaan sebagai pengendali.
Adapun sisa dana akan digunakan untuk modal kerja perusahaan, termasuk untuk pembiayaan produksi, akuisisi film/sinetron/serial digital, serta kegiatan pemasaran dan operasional perusahaan. Di samping itu, dana dari pelaksanaan Waran Seri I juga sepenuhnya akan digunakan sebagai modal kerja, termasuk untuk operasional sehari-hari, seperti produksi dan pemasaran, gaji karyawan, dan biaya operasional umum.
Demi menarik minat investor, perseroan akan membagikan dividen tunai maksimal sebesar 30% dari laba bersih, mulai tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2025 dan seterusnya. Kebijakan ini mengikuti ketentuan Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT) dan peraturan Pasar Modal yang berlaku. Pembagian dividen akan diputuskan oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun.
Berdasarkan kinerja keuangannya, penjualan Verona Indah Pictures mencapai Rp 247,54 miliar pada 2023. Perolehan itu meningkat 112,03% dibandingkan dengan penjualan pada 2022 sebesar Rp 116,75 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan peningkatan penjualan sinetron sebesar Rp 130,8 miliar atau 112,03%.
Kontribusi terbesar pendapatan perusahaan pada 2023 berasal dari sinetron berjudul “Suami Pengganti” sebesar Rp 105,2 miliar atau 42,5% dari total penjualan. Diikuti oleh sinetron “Bintang Samudera” sebesar Rp 30 miliar, dan kelanjutan sinetron “Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM)” sebesar Rp 67,25 miliar.