Indeks bursa saham Wall Street Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif pada perdagangan saham hari Jumat (25/10) dengan Nasdaq Composite naik ke level tertinggi, didorong oleh menguatnya saham-saham teknologi.
Indeks Nasdaq, yang didominasi oleh saham teknologi, naik 0,56% ke posisi 18.518,61. Sementara S&P 500 turun tipis 0,03% dan ditutup di level 5.808,12 dan Dow Jones Industrial Average tergelincir 259,96 poin atau 0,61% menjadi 42.114,40.
Saham-saham teknologi mendorong pasar jelang rilis laporan keuangan emiten. Saham Nvidia mengalami kenaikan 0,8%, hingga saham Meta Platforms, Amazon, dan Microsoft juga menguat.
Namun, saham HCA Healthcare anjlok hampir 9% usai melaporkan pendapatannya. Kemudian saham Colgate-Palmolive melemah 4% setelah menurunkan proyeksi penjualan terendah untuk tahun ini.
Seiring dengan hal itu, imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun turun dari level tertinggi tiga bulannya setelah menembus 4,25% pada Rabu (23/10). Akan tetapi pada hari Jumat (25/10) kembali naik lebih dari tiga basis poin ke sekitar 4,24%.
Managing Partner dan ahli strategi global di MRB Partners, Phillip Colmar, mengatakan kenaikan imbal hasil tersebut cukup signifikan dan turut memengaruhi pasar ekuitas.
Menurutnya, meskipun imbal hasil menawarkan pendapatan yang menarik, penurunan suku bunga seharusnya berdampak positif pada saham AS. Namun, kata Colmar, perhatian utama investor saat ini justru tertuju pada imbal hasil obligasi.
“Situasi ini menimbulkan banyak ketidakpastian dan investor masih menyesuaikan diri” kata Colmar dikutip CNBC, Senin (28/10).
Pergerakan pada Jumat diawali oleh pergerakan saham yang variatif di Wall Street. Tesla memimpin reli pada Kamis (24/10) yang mengangkat Nasdaq dan S&P 500 ke zona hijau setelah merilis laporan keuangannya.
Namun, S&P 500 dan Dow menghentikan tren kenaikan enam minggu. S&P 500 turun hampir 1% dalam sepekan, dan Dow anjlok selama mingguan sebesar 2,7%. Sementara itu, Nasdaq mencatatkan kenaikan mingguan ketujuh dengan tumbuh hampir 0,2%.