Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan fluktuatif pada perdagangan Selasa (5/11). Phintraco Sekuritas menyatakan pasar menunggu keputusan Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve pada 9 November 2024. 

CME FedWatch Tools mencatat peluang 98% pemangkasan 25 basis poin (bps). Salah satu pemicunya adalah data penyerapan tenaga kerja baru di AS yang turun ke level terendah sejak 2020 di Oktober 2024.

Dari data ekonomi, pelaku pasar mengantisipasi data indeks sektor jasa AS dan Eropa. Lalu sentimen dari dalam negeri, pasar menantikan data pertumbuhan ekonomi kuartal tiga 2024 yang diyakini masih bertahan di atas 5% yoy.

"Dengan demikian, IHSG diperkirakan kembali fluktuatif di kisaran 7.450-7.500 pada perdagangan hari ini," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Selasa (5/11).

Dari dalam negeri, faktor utama pergerakan IHSG masih berkaitan dengan realisasi kinerja keuangan kuartal tiga 2024 dari emiten. Mayoritas saham-saham berkapitalisasi jumbo sudah melaporkan kinerja keuangan 3Q24 di pekan ini, mayoritas relatif sesuai dengan perkiraan pasar.

"IHSG rawan kembali melemah, uji support area 7500-7550 hari ini, menyusul pelemahan signifikan mayoritas indeks global pada perdagangan kemarin," tulisnya.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood CBP Tbk (ICBP), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Sementara itu, MNC Sekuritas menyatakan IHSG masih rawan terkoreksi ke 7.355-7.366. Level support IHSG diprediksi akan berada di 7.595 dan 7.675. Sedangkan level resistance berada di 7.595 dan 7.675.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BRIS) dengan rentang harga 6.625-6.725. Lalu speculative buy pada saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan rentang harga 3.700-3.750.

Serta buy on weakness pada saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dengan rentang harga 1.590-1.700. Rekomendasi selanjutnya yakni sell on strength PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan rentang harga 2.780-2.820.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail