Raksasa tekstil yang telah dinyatakan pailit, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex, masih memiliki utang kepada Citibank, N.A., Indonesia atau Citi Indonesia sebesar US$ 35.826.893 atau sebesar Rp 565,50 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, Sritex memiliki liabilitas senilai US$1,6 miliar atau setara Rp 25,17 triliun per 31 Maret 2024. Liabilitas ini termasuk utang kepada bank dan pihak ketiga.
CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, mengatakan bahwa net Non Performing Loan (NPL) Citi Indonesia saat ini berada di level nol. Hal itu menunjukkan bahwa pencadangan penuh telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya.
“Karena net NPL-nya nol. jadi itu yang saya bisa share mengenai impact-nya,” kata Batara kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/11).
Sedangkan Chief Financial Officer (CFO) Citi Indonesia, Sujanto Su, menambahkan bahwa dengan pencadangan penuh terhadap NPL tersebut, kinerja tahun ini tidak terpengaruh oleh utang Sritex.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan Sritex memiliki utang Rp 14,64 triliun kepada 27 bank dan tiga perusahaan pembiayaan (multifinance) per September 2024. Secara rinci, utang Sritex ke perbankan sebesar Rp 14,42 triliun atau 98,5% sedangkan utang kepada multifinance Rp 220 miliar.
Sejauh ini, OJK menyebut kondisi pencadangan perbankan dan lembaga pembiayaan atas kredit Sritex masih aman.
"Bank sebagai lembaga yang memberikan pembiayaan pasti sudah mempertimbangkan berbagai aspek keamanan kredit, termasuk kemampuan Sritex untuk membayar," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, di Jakarta, Jumat (1/11).
Berikut daftar utang bank jangka pendek dan panjang SRIL periode Maret 2024:
Utang Bank Jangka Pendek :
- PT Bank Central Asia Tbk : US$ 7.771.445
Utang Bank Jangka Panjang
- PT Bank Central Asia Tbk : US$ 71.980.594
- State Bank of India, Singapore Branch : US$ 43.887.212
- PT Bank QNB Indonesia Tbk : US$ 36.939.772
- Citibank N.A., Indonesia : US$ 35.826.893
- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk : US$ 34.462.294
- PT Bank Mizuho Indonesia : US$ 33.709.712
- PT Bank Muamalat Indonesia : US$ 26.362.584
- PT Bank CIMB Niaga Tbk : US$ 25.936.026
- PT Bank Maybank Indonesia Tbk : US$ 25.267.056
- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah : US$ 25.070.076
- PT Bank Negara Indonesia Tbk : US$ 23.807.159
- MUFG Bank, Ltd. : US$ 23.777.834
- Bank of China (Hong Kong) Limited : US$ 22.555.939
- PT Bank KEB Hana Indonesia : US$ 22.303.353
- Taipei Fubon Commercial Bank Co., Ltd : US$ 20.000.000
- Woori Bank Singapore Branch : US$19.870.626
- Standard Chartered Bank : US$ 19.570.364
- PT Bank DBS Indonesia : US$ 18.238.794
- PT Bank Permata Tbk : US$ 17.306.559
- PT Bank China Construction Indonesia Tbk : US$ 14.912.809
- PT Bank DKI : US$ 9.457.652
- Bank Emirates NBD : US$ 9.014.852
- ICICI Bank Ltd., Singapore Branch : US$ 6.969.549
- PT Bank CTBC Indonesia : US$ 6.950.110
- Deutsche Bank AG : US$ 6.821.059
- PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk : US$ 4.970.936
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk : US$ 4.681.492
- PT Bank SBI Indonesia : US$ 4.380.982