Tanggapi Prabowo Sebut Saham Seperti Judi, BEI Tekankan Pentingnya Edukasi

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan komputer di Bekasi, Jumat (6/9/2024).
5/12/2024, 12.04 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan tanggapan terkait pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut bahwa aktivitas investasi saham bagi masyarakat kecil seperti berjudi. Pernyataan tersebut sempat viral di media sosial dan menuai beragam respons.

Mengenai hal tersebut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menegaskan pentingnya edukasi pasar modal untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya para investor. Menurutnya, BEI secara konsisten menggalakkan literasi pasar modal dengan tujuan meningkatkan jumlah investor saham di Indonesia.

"Yang saya ingin sampaikan adalah tentu dari BEI akan terus melakukan edukasi. Dari sisi literasi, kemudian yang membuahkan nanti inklusinya," kata Nyoman kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (5/12). 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyingung transaksi jual-beli saham yang dilakukan orang kecil atau investor kecil seperti berjudi sebab kalah sama bandar besar. Prabowo mengakui bahwa dirinya tak bermain saham. Begitu pula dengan masyarakat di pedesaan yang juga jarang memiliki saham.  

“Aduh hidup stress aku nda mau ah,” kata Prabowo dalam video viralnya, dikutip Rabu (4/12). 

Menurut Prabowo, jika harga saham turun, dampaknya lebih dirasakan oleh pelaku pasar modal. 

“Saya kasih tahu ya kalau main saham orang kecil itu pasti kalah, itu kalau untuk orang kecil itu biasanya sama dengan judi, yang menang bandar yang besar, yang kuat, ya kan,” ucapnya.  

Ia juga menyebut bahwa beberapa temannya, termasuk ahli matematika yang menggunakan algoritma untuk berinvestasi saham, kerap mengalami stres karena terus memantau pergerakan harga setiap saat, bahkan hingga menghitung fluktuasi.  

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik justru menyatakan sepakat dengan pernyataan presiden. Selain itu ia juga mengatakan investor sebaiknya membuat keputusan secara rasional dengan mempertimbangkan fundamental perusahaan.  Ia menilai mengandalkan rekomendasi influencer atau rumus tertentu tanpa memahami kondisi fundamental saham yang akan dibeli merupakan langkah yang kurang bijaksana. 

Merespons hal tersebut, Analis Stocknow.id, Hendra Wardana, menyayangkan pernyataan yang menyebut saham sebagai bentuk perjudian dan merugikan masyarakat kecil. Hal menjadi lebih keliru lantaran pejabat BEI pun turut membenarkan pernyataan Prabowo Menurut Hendra, sebagai institusi yang berperan strategis dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional, BEI seharusnya fokus pada upaya edukasi dan inklusi keuangan. 

Tak hanya itu, ia mengatakan BEI juga telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan literasi keuangan. Hendra mengatakan, BEI selama ini merupakan lembaga yang mendorong keterlibatan masyarakat, terutama investor ritel dalam investasi, serta membangun kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia. 

“Jika narasi seperti itu berkembang, dikhawatirkan akan memadamkan semangat masyarakat untuk berinvestasi,” kata Hendra dalam keterangannya, Rabu (4/10). 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila