KFC Indonesia (FAST) Kantongi Pinjaman Jumbo dari Bank Mandiri

Instagram KFC Indonesia
KFC Indonesia mendapatkan suntikan modal dari induk usahanya pada awal tahun ini mencapai Rp 80 miliar.
11/6/2025, 11.16 WIB

Emiten pengelola jaringan restoran KFC di Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mengantongi  pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencapai Rp 875 miliar.

Pinjaman ini terdiri dari fasilitas kredit investasi Rp 200 miliar, term loan sebesar Rp 525 miliar, dan modal kerja Rp 150 miliar.

Kredit investasi akan digunakan untuk refinancing aset eksisting berupa gerai dan restoran support center milik perseroan.Fasilitas kredit ini terbagi dalam dua tranche, yakni maksimal Rp 150 miliar bersifat non-revolving, committed, dan advised. Sedangkan Rp 50 miliar dengan status non-revolving, uncommitted, dan advised. 

“Jangka waktu kredit 10 tahun sejak penandatanganan perjanjian kredit,” ujar Wahyudi Martono, Direktur Fast Food Indonesia, dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (10/6). 

Demi menjamin fasilitas tersebut, FAST memberikan agunan berupa aset tetap, seperti tanah dan bangunan, baik dalam bentuk Hak Tanggungan Peringkat I maupun II, serta aset tidak tetap seperti mesin dan peralatan gerai. Selain itu, seluruh rekening escrow atas nama perseroan di Bank Mandiri turut dijaminkan melalui skema gadai.

Fasilitas term loan juga akan digunakan untuk refinancing aset eksisting perseroan. Fasilitas kredit tersebut bersifat non-revolving, committed, dan advised dengan tenor 8 tahun sejak penandatanganan.  Sebagai jaminan, FAST memberikan agunan berupa mesin dan peralatan di gerai milik perseroan yang diikat secara fidusia. 

Adapun kredit modal tersebut untuk mendukung operasional FAST. Agunan kredit ini mencakup rekening pendapatan, rekening pembayaran utang, rekening cadangan pembayaran utang, dan rekening operasional.

Wachyudi pun menekankan tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha FAST dengan adanya kredit baru dari Bank Mandiri.

Suntikan Grup Salim dan Gelael

Emiten berkode saham FAST ini baru saja mendapatkan suntikan modal dari induk usahanya, PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) yang merupakan bagian dari Grup Salim dan dan PT Gelael Pratama.

Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan Indoritel, perusahaan telah menyelesaikan setoran modal kepada FAST sebesar Rp 40 miliar melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). 

PMTHMETD telah dilakukan oleh FAST dengan menerbitkan sebanya-banyaknya 533 juta saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 150 per saham yang nilainya secara telah mencapai Rp 80 miliar.

Adapun Indoritel mengambil bagian 266 juta saham atau setengah dari saham baru yang diterbitkan. Dengan demikian, kepemilikan mereka di FAST meningkat sebanyak 1,67% dari semula 35,84% menjadi 37,51%.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila