Saham AMMN dan BRMS Masuk Radar Indeks Gold Miners Global, Bagaimana Prospeknya?

website BRMS
PT Dairi Prima Mineral, salah satu satu aset PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
Penulis: Karunia Putri
2/9/2025, 16.03 WIB

Dua emiten tambang Tanah Air, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) akan masuk dalam radar MarketVector Global Gold Miners Index (MVGDX) pada periode hasil tinjauan atau rebalancing September 2025. Indeks yang dikelola oleh VanEck ini berisi perusahaan besar di sektor tambang emas dunia.

Merujuk laporan dari UBS Index Analytics terkait transisi NYSE Arca Gold Miners Index menuju MVGDX, rebalancing akan efektif per penutupan perdagangan pada 19 September 2025.

Dalam proyeksi UBS, Indonesia diperkirakan mencatat arus masuk bersih sekitar US$ 431 juta atau sekitar Rp 7 triliun ke dua saham tambang emas tersebut. Hal tersebut turut mendorong Indonesia menjadi negara dengan alokasi tambahan terbesar pada pembaruan indeks tersebut.

Dari sisi emiten, AMMN tercatat akan menjadi salah satu saham dengan perkiraan notional trade terbesar mencapai US$ 352,24 juta, sementara BRMS diperkirakan menyumbang US$ 79,04 juta.

Masuknya kedua emiten ini dinilai sebagai momentum penting yang dapat meningkatkan eksposur investor global terhadap pasar modal Indonesia, khususnya sektor pertambangan emas. 

UBS menyebut, dengan total aset terkelola (AUM) sekitar US $18 miliar yang diperdagangkan mengikuti indeks ini, dampak rebalancing bisa mencapai nilai transaksi global sebesar US $5,5 hingga US$ 6,5 miliar.

Gerak Saham hingga Prospek AMMN dan BRMS

Seiring dengan pengumuman tersebut, saham AMMN dan BRMS melesat pada perdagangan hari ini. Saham terafiliasi Grup Bakrie, BRMS melesat 9,24% atau 44 poin ke level 520 pada pukul 15.20 WIB. Sejak awal tahun saham ini telah naik 50,29%.

Sementara itu, saham AMMN naik 2,23% atau 175 poin ke level 8.025. Kendati demikian, harga sahamnya terkoreksi 5,31% sejak awal tahun.

Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama memberikan rekomendasi beli secara bertahap untuk kedua emiten tersebut. Target harga BRMS di level 590 sementara target harga AMMN di level 9.850. 

Sementara itu, Head of Research Korea Investment and Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan, masuknya AMMN dan BRMS ke dalam MVGDX membuka peluang bagi kedua saham tersebut untuk masuk ke portofolio institusi global. 

Kondisi tersebut berpotensi mendorong kenaikan likuiditas di pasar serta memberi dorongan positif terhadap harga saham.

“Potensi rerating valuasi dan potensi akses ke investasi diversifikasi global,” katanya kepada Katadata pada Selasa (2/9).




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Karunia Putri