Bank Raksasa Hong Kong, Hang Seng Bank Berencana Go Private, Valuasi Rp 616 T

Sopa Images via Reuters
HSBC, bank terbesar di Eropa, telah meminta dewan direksi Hang Seng Bank untuk mengajukan proposal privatisasi kepada para pemegang saham melalui skema pengaturan berdasarkan Undang-Undang Perusahaan Hong Kong.
Penulis: Agustiyanti
9/10/2025, 14.33 WIB

HSBC Holdings PLC meminta anak usahanya, Hang Seng Bank untuk menarik diri dari bursa saham atau go private. Valuasi bank terbesar di Hong kong ini mencapai lebih dari US$ 290 miliar dolar Hong Kong atau sekitar Rp 616 triliun (asumsi kurs Rp 2.127 per dolar Hong Kong).

Harga saham Hang Seng Bank melonjak 29,5% pada hari ini usai pengumuman rencana go private tersebut. 

HSBC, bank terbesar di Eropa, telah meminta dewan direksi Hang Seng Bank untuk mengajukan proposal privatisasi kepada para pemegang saham melalui skema pengaturan berdasarkan Undang-Undang Perusahaan Hong Kong.

Dalam aksi go private ini, pemegang saham akan mendapatkan imbalan 155 dolar Hong Kong per saham, sekitar 33% di atas harga saham rata-rata Hang Seng selama 30 hari terakhir sebesar HK$116,5. HSBC memiliki sekitar 63% saham Hang Seng Bank, dengan nilai transaksi mencapai HK$106 miliar. Sementara itu, harga saham HSBC di Hong Kong turun lebih dari 5%.

“Penawaran kami merupakan peluang yang menarik untuk mengembangkan Hang Seng dan HSBC,” kata CEO Grup Georges Elhedery seperti dikutip dari CNBC, Kamis (9/10). 

"Kami akan melestarikan merek, warisan, dan proposisi pelanggan Hang Seng sembari berinvestasi untuk membuka kekuatan baru dalam produk, layanan, dan teknologi."

Ia menambahkan bahwa kesepakatan ini menggarisbawahi keyakinan HSBC terhadap peran Hong Kong sebagai pusat keuangan global terkemuka dan sebagai "penghubung super" antara pasar internasional dan Tiongkok daratan.

Penawaran ini memungkinkan penyesuaian yang mencerminkan dividen yang diumumkan setelah tanggal pengumuman, kecuali dividen interim ketiga Hang Seng untuk tahun 2025.

"Salah satu prioritas strategis HSBC adalah bertumbuh di Hong Kong," ujar bank tersebut dalam pernyataan pengajuannya, seraya menambahkan bahwa mereka yakin berada "di posisi terbaik" untuk melakukannya dengan memperkuat kehadiran perbankan Hong Kong, baik dari HSBC Asia Pasifik maupun Hang Seng Bank.

Hang Seng Bank adalah unit regional inti bagi HSBC yang berbasis di London, dengan kehadiran yang substansial di industri perbankan Hong Kong.

"Pencatatan saham ganda induk-anak perusahaan pada dasarnya bermasalah dalam hal tata kelola, dan dalam hal ini, ini merupakan langkah yang positif dan sudah lama ditunggu," kata Michael Makdad, analis senior di Morningstar.

Hang Seng Bank telah mengalami peningkatan kredit macet dalam beberapa tahun terakhir, terkait dengan konsentrasinya di sektor real estat Hong Kong dan Tiongkok daratan yang sedang berjuang.

Dalam laporan keuangan semester pertama tahun 2025, bank tersebut menyatakan bahwa kredit macet mencapai 6,69% ​​dari total pinjaman dan pinjaman kepada nasabah. Angka ini naik dari 6,12% per 31 Desember 2024, dan 5,32% per 30 Juni 2024.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Agustiyanti