Adu Laba Emiten Haji Isam JARR vs PGUN, Mana yang Paling Cuan?

ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz
Ilustrasi.
Penulis: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti
27/10/2025, 17.34 WIB

Dua emiten milik taipan Tanah Air, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) dan PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) melaporkan kinerja keuangan hingga kuartal ketiga tahun ini. JARR mencatatkan kenaikan laba sebesar 44,19%, sedanglan laba bersih PGUN melejit 449,16%.

Laba Bersih JARR Naik 44%

Merujuk laporan keuangan hingga kuartal ketiga tahun ini, JARR membukukan laba bersih sebesar Rp 224 miliar, meningkat dibandingkan laba bersih perseroan pada periode yang sama tahun lalu Rp 155,34 miliar.

Kenaikan laba bersih ini, antara lain berasal dari naiknya penjualan perseroan dari Rp 2,63 triliun menjadi RO 3,08 triliun. Pendapatan berasal dari penjualan berbagai lini bisnis JARR juga sebagian besar mengalami peningkatan. 

Ppenjualan fatty acid methyl ester (FAME) sebesar Rp 2,56 triliun sepanjang sembilan bulan tahun ini, naik dibandingkan penjualan tahun lalu sebesar Rp 2,41 triliun. Penjualan palm fatty acid distillate (PFAD) juga naik dari Rp 58,09 miliar menjadi Rp 231,36 miliar, penjualan crude glycerine (CG) juga tumbuh dari Rp 165,99 miliar menjadi Rp 92,16 miliar.

Selanjutnya, penjualan minyak goreng naik Rp 40,69 miliar menjadi Rp 64,15 miliar, penjualan kernel naik  dari Rp 23,36 miliar menjadi Rp 43,90 miliar, penjualan fatty matter (FM) Rp 20,91 miliar, dan penjualan tandan buah segar Rp 2,18 miliar.

Seiring dengan naiknya penjualan JARR, beban pokok penjualan ikut naik dari Rp 2,33 triliun menjadi Rp 2,64 triliun. 

Harga saham JARR anjlok 13% atau 610 poin ke level 3.930 pada perdagangan hari ini, Senin (27/10). Kendati demikian, saham JARR telah melonjak 1.167% sejak awal tahun.

Laba Bersih PGUN Naik 449% 

Emiten milik Haji Isam lainnya, PGUN juga membukukan laba bersih sebesar Rp 101,43 miliar hingga kuartal ketiga tahun ini, melesat dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 18,47 miliar. 

Sepanjang periode tersebut, penjualan perseroan melonjak dari Rp 387,82 miliar menjadi Rp 537,83 miliar. Pendapatan PGUN berasal dari penjualan minyak kelapa sawit (MKS) sebesar Rp 471,17 miliar, naik dibandingkan tahun lalu yakni sebesar Rp 355,25 miliar, penjualan inti kelapa sawit (IKS) sebanyak Rp 66,08 miliar dari Rp 30,34 miliar, dan penjualan cangkang senilai Rp 571,13 juta dari Rp 2,23 miliar yoy.

Sementara itu, beban pokok penjualan perseroan juga naik dari Rp 317,91 miliar  menjadi Rp 350,28 miliar. 

Dari sisi pergerakan saham, harga saham PGUN ditutup rontok 15% atau 2.475 poin ke level 14.025 pada perdagangan hari ini. Harga saham PGUN meningkat signifikan 3.207% sejak awal tahun dari level 424.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Karunia Putri