PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO) menyatakan performa toko perabot dan dekorasi asal Swedia IKEA yang menjadi salah satu mitra perusahaan masih merugi di dalam negeri pada Januari-September 2025. Rapor merah tersebut diperoleh walau emiten ritel ini telah memangkas harga produk IKEA dan menjajakan produk IKEA di lokapasar. 

Direktur HERO Paulus Raharja mengatakan IKEA masih merugi lantaran mayoritas konsumen yang melakukan kunjungan tidak membeli furniture. Selain itu, tujuh toko IKEA di dalam negeri belum dapat diakses masyarakat banyak.

"Performa IKEA masih banyak tantangan, terutama konsumen memiliki waktu berpikir yang panjang sebelum berbelanja furniture dalam kondisi ekonomi tahun ini," kata Paulus dalam paparan publik di kantornya, Selasa (9/12).

Walau demikian, Paulus mengklaim telah mengurangi nilai kerugian lebih dari 50% secara tahunan pada sembilan bulan pertama tahun ini. Salah satu inovasi yang menurunkan nilai kerugian IKEA pada tahun ini adalah penggunaan lokapasar, yakni Shopee, Tokopedia, dan Tik Tok Shop.

Strategi HERO Kejar Pertumbuhan IKEA

Menurutnya, penggunaan lokapasar menjawab tantangan keterbatasan akses masyarakat luas terhadap toko IKEA. Saat ini, toko IKEA umumnya berdiri sendiri di luar pusat perbelanjaan, kecuali IKEA Surabaya di dalam di Mall Ciputra World dan IKEA Mal Taman Anggrek.

"Kontribusi penjualan melalui e-commerce tidak kalah dengan penjualan toko fisik atau sekitar 4% ke total penjualan. Jadi, penjualan secara daring kurang lebih sama dengan menambah satu toko fisik IKEA," ujarnya.

Selain masuk lokapasar, Paulus mengatakan IKEA telah memangkas sebagian besar harga produknya pada tahun ini. Langkah tersebut dinilai penting lantaran konsumen di pasar domestik dinilai memiliki sensitivitas harga yang tinggi.

Seperti diketahui, strategi pemotongan harga produk IKEA juga dilakukan oleh peritel IKEA terbesar di dunia, yakni Ingka Group. Secara rinci, semua produk IKEA di Jerman sampai Jepang telah dipotong sekitar 20% sejak tahun lalu.

"Ada respon yang baik oleh pasar ketika kami menurunkan harga, karena konsumen menyukai harga yang lebih rendah. Saat digabung dengan penjualan di lokapasar, kami optimistis IKEA dapat mencetak keuntungan tahun depan," katanya.

Walaupun IKEA merugi, HERO masih membukukan pertumbuhan pendapatan penjualan eceran sebesar 7,06% pada Januari-September 2025 dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 3,69 triliun menjadi Rp 3,93 triliun. Paulus mengatakan capaian tersebut didorong oleh pertumbuhan penjualan oleh merek dagang Guardian lebih dari 10% pada periode yang sama. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Andi M. Arief