IPO Superbank Dongkrak Saham Grup Emtek, Cek Target Harga EMTK dan SCMA

Superbank
Tampilan aplikasi Superbank
17/12/2025, 09.35 WIB

Harga saham dua emiten Grup Emtek diperkirakan naik seiring euforia penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA). Dua emiten tersebut adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan PT Surya Cipta Media Tbk (SCMA).

Analis CGS Sekuritas Sharon Natasha menilai emiten-emiten Grup Emtek berpeluang melanjutkan penguatan seiring debut Superbank di Bursa Efek Indonesia. 

“Grup Emtek kemungkinan mengalami penguatan karena IPO Superbank,” kata Sharon dalam keterangannya Rabu (17/12).

Dia merekomendasikan agar investor membeli saham EMTK di level 1.440 dengan target jangka pendek di kisaran 1.500–1.530. Jual disarankan jika harga saham EMTK turun ke bawah level 1.410. Sementara untuk saham SCMA, target harga terdekat ke level 500.

Pada perdagangan Selasa (16/12), saham EMTK melonjak 8,89% ke level Rp 1.470. Adapun saham SCMA menguat 3,27% ke level Rp 442. Selama masa IPO, SUPA mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 318,69 kali dengan lebih dari 1 juta order.

Pengamat pasar modal sekaligus pendiri Republik Investor Hendra Wardana menilai EMTK menjadi pihak yang paling diuntungkan karena berstatus sebagai induk pemegang saham Superbank. Menurut dia, kenaikan valuasi Superbank usai IPO memperkuat nilai investasi EMTK.

Keberhasilan IPO tersebut juga dinilai menjadi sinyal bahwa transformasi Emtek menuju ekosistem digital dan finansial berjalan sesuai rencana. Kondisi ini membuat pasar mulai memandang EMTK sebagai saham yang memasuki fase pemulihan valuasi.

“Dengan landasan fundamental yang lebih solid dari sisi ekosistem digital, EMTK layak diperhatikan dengan rekomendasi beli dan target Rp 1.500,” kata Hendra kepada Katadata.co.id, November 2025 lalu.

Superbank merupakan hasil transformasi dari PT Bank Fama International yang berdiri sejak 1993. Pada awal 2023, bank tersebut resmi berganti nama menjadi Superbank dan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta, dengan jaringan kantor cabang di Jakarta dan Bandung. 

Superbank memasuki fase baru setelah menjadi bagian dari Grup Emtek pada akhir 2021. Langkah tersebut kemudian diikuti masuknya Grab dan Singtel pada awal 2022, serta KakaoBank pada 2023 sebagai bagian dari konsorsium.

Berdasarkan situs resmi Superbank, pemegang saham mayoritas perseroan adalah PT Elang Media Visitama dengan kepemilikan 31,11%. Elang Media Visitama merupakan salah satu lini bisnis Grup Emtek.

Posisi berikutnya ditempati PT Kudo Teknologi Indonesia dengan kepemilikan 19,16%, diikuti GXS Bank Pte. Ltd. sebesar 12%, serta A5-DB Holdings Pte. Ltd. sebesar 1,52%.

Mengacu pada struktur kepemilikan terakhir per 15 Agustus 2025, Eddy K. Sariaatmadja tercatat sebagai pemegang saham pengendali terakhir Superbank dengan kepemilikan 21,89%. Eddy juga merupakan pengendali saham EMTK.

Selain itu, terdapat nama Anthony Tan, pendiri Grab, yang tercatat sebagai pemegang saham pengendali terakhir dengan kepemilikan 3,7%.

Adapun PT Kudo Teknologi Indonesia merupakan perusahaan online-to-offline (O2O) yang diakuisisi Grab pada 2017 dan kemudian bertransformasi menjadi GrabKios.

Sedangkan GXS Bank merupakan bank digital asal Singapura yang dikendalikan Grab Holdings Inc. dan Singtel. A5-DB Holdings Pte. Ltd. merupakan entitas yang terafiliasi dengan Grab Holdings Limited dan Singtel Alpha Investments Pte. Ltd.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Karunia Putri