Sinyal IPO Entitas Telkom (TLKM) Infranexia Usai Spin Off Aset

Katadata/Fauza Syahputra
Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk Dian Siswarini.
18/12/2025, 18.37 WIB

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membuka peluang membawa PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) atau Infranexia melantai di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran saham perdana atau initial public offering/IPO. Wacana ini menyusul telah dilaksanakannya pemisahan atau spin off bisnis dan aset wholesale fiber connectivity (Tahap-I) ke Infranexia. 

Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menjelaskan, pihaknya membuka berbagai opsi korporasi yang bersifat strategis, baik melalui IPO maupun dengan menggandeng mitra strategis. Perseroan pun belum mengambil keputusan terkait rencana tersebut. 

“Jadi masih terbuka kemungkinannya (untuk IPO), belum dipastikan sebagai suatu keputusan di saat sekarang,” ujar Dian di Gedung Telkom Hub, Jakarta, Kamis (18/12). 

Saat ini, menurut dia, fokus perusahaan adalah menyelesaikan proses spin-off aset Wholesale Fiber Connectivity yang tengah berjalan pada tahap pertama dan akan dilanjutkan ke tahap kedua pada semester pertama 2026.

Nilai aset InfraNexia pada tahap pertama spin-off mencapai Rp 35 triliun. Sedangkan total nilai aset InfraNexia setelah seluruh proses spin off bisnis rampung diproyeksikan menembus Rp 90 triliun. 

Setelah proses spin off rampung, InfraNexia diharapkan sepenuhnya menjadi pemilik aset sekaligus mampu mengelola bisnis wholesale connectivity secara efisien dan optimal.  

Spin off sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity ke dalam entitas baru merupakan bagian dari strategi transformasi TLKM 30 yang dijalankan Telkom. Langkah ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mempercepat pembangunan ekosistem konektivitas digital yang inklusif dan merata di Indonesia. 

InfraNexia diproyeksikan menjadi sumber pertumbuhan baru yang akan mendukung peningkatan kinerja Telkom melalui optimalisasi aset infrastruktur serta penguatan kualitas layanan infrastruktur digital.

Melalui aksi spin-off tersebut, InfraNexia akan memfokuskan pengembangan bisnis fiber, mendorong efisiensi operasional dan belanja investasi, serta membuka ruang bagi skema network sharing dan kemitraan strategis untuk menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. 

Dian juga mengatakan, pembentukan InfraNexia sebagai entitas khusus wholesale fiber connectivity untuk memperluas layanan konektivitas kepada lebih banyak pemangku kepentingan. Langkah ini diharapkan dapat mendorong industri telekomunikasi nasional tumbuh lebih efisien dan berdaya saing.

"Nah kehadiran InfraNexia ini akan memungkinkan Telkom mempercepat implementasi, tadi Telkom 30-nya, melalui peningkatan efisiensi operasional, transparansi model bisnis wholesale, serta kekuatan peran Telkom Grup sebagai enabler ekosistem digital nasional yang inklusif dan berdaya saing global," kata dia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila