BULL Angkat Suara Terkait Kabar Masuknya Grup Sinarmas, Ini Kata Manajemen

Katadata/Fauza Syahputra
Ilustrasi.
Penulis: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti
29/12/2025, 09.17 WIB

Emiten sektor energi PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) buka suara terkait kabar masuknya  Grup Sinarmas sebagai salah satu investor. Rumor di pasar saham menghembuskan kabar Grup tersebut mengambilalih kepemilikan saham minoritas di perusahaan tersebut.

Sekretaris Perusahaan BULL Krisnanto Tedjaprawira mengatakan, hubungan antara BULL dan Grup Sinarmas sebenarnya telah terjalin sejak 2018 melalui Bank Sinarmas. Namun, hingga kini, manajemen belum dapat memastikan adanya aksi investasi lanjutan dalam waktu dekat seperti yang tersiar di pasar.

“Tetapi tidak menutup kemungkinan kita akan berkolaborasi lebih lanjut di tahun-tahun ke depan,” seperti yang tertulis dalam hasil paparan publik kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (29/12).

Dia juga menjelaskan terkait Fortune Street Limited yang disebut akan masuk sebagai investor perseroan. Menurut dia, Fortune Street Limited merupakan investor asal Hong Kong di mana perseroan tidak dapat mengungkap grup yang berada di balik entitas tersebut. Investor itu disebut memiliki minat untuk berinvestasi di BULL.

Direktur BULL Wong Kevin menegaskan, perseroan belum dapat memberikan komentar lebih lanjut terkait isu investasi sebelum terdapat kesepakatan bersifat final. 

“Tentunya kalau mengenai itu kita mungkin tidak ada komentar apapun sebelum ada spesifik final atau apa, jadi itu kita totally no comment. Tapi, kalau kita lihat prospek usaha kami ke depan sangat material dan boleh dibilang transformational,” ujar Wong.

Menurut dia, BULL memiliki peluang untuk menempuh berbagai langkah strategis, baik melalui aksi korporasi, pendanaan baru, maupun menggandeng investor tertentu guna mengeksekusi rencana bisnis jangka panjang. 

Merujuk profil perusahaan, PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) merupakan perusahaan pelayaran tanker minyak dan gas yang berdiri pada 12 Mei 2005. Perseroan menyediakan layanan transportasi minyak dan gas domestik, termasuk pengangkutan minyak mentah, produk minyak serta gas seperti LPG. BULL tercatat sebagai perusahaan pelayaran domestik pertama yang memiliki dan mengoperasikan Very Large Gas Carrier (VLGC) di Indonesia.

BULL resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2011 dengan harga penawaran umum perdana (IPO) Rp 155 per saham. Hingga perdagangan hari ini, saham BULL telah naik 216,67% secara year to date ke level Rp 380, dari posisi Rp 124 pada 2 Januari lalu.

Sebelumnya, Grup Sinarmas juga melakukan aksi korporasi dengan mengakuisisi perusahaan jaringan telekomunikasi PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau Moratelindo pada 18 Desember 2025. Akuisisi tersebut dilakukan melalui anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA).

Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, transaksi akuisisi tersebut ditargetkan rampung pada semester pertama 2026. Setelah aksi tersebut selesai, MORA akan berganti nama menjadi PT Ekamas Mora Republik Tbk dan menerbitkan 24,12 miliar saham baru bagi pemegang saham Eka Mas Republik, setara dengan 50,50% dari total saham setelah merger.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Karunia Putri