Suprajarto Dilengserkan dari Dirut BRI, Siapa Penggantinya?

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Suprajarto (tengah) bersama jajaran direksi BRI. Usai menolak jabatan sebagai dirut BTN, Suprajarto tak lagi menjabat sebagai dirut BRI.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
31/8/2019, 16.26 WIB

Pucuk pimpinan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (2/9) mendatang. Kursi Direktur Utama sedang kosong sepeninggalan Suprajarto yang ogah dipindah ke PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) usai RUPSLB BTN pada Kamis (29/8).

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham pengendali kedua bank tersebut, menyatakan belum menerima surat resmi pengunduran diri Suprajarto hingga Jumat (30/8). Meski ogah menahkodai BTN, Suprajarto  sesuai otomatis lengser dari Direktur Utama BRI usai keputusan RUPSLB BTN .

Tanggung jawab Direktur Utama BRI untuk sementara diemban oleh Wakil Direktur Utama BRI Sunarso yang otomatis menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BRI. Bekas Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) tersebut, digadang-gadang menjadi Direktur Utama BRI devinitif pada RUPLB BRI yang digelar besok lusa.

Menanggapi kabar Sunarso yang bakal diangkat, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengaku belum tahu siapa yang dipilih oleh Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menjabat sebagai Direktur Utama BRI. Dia mengaku, baru akan tahu keputusan Rini di hari pelaksanaan RUPSLB.

(Baca: Kisruh Pergeseran Jabatan Dirut BRI ke BTN, Ini Penjelasan Pemerintah)


"Siapa pun bisa di situ. Tapi Bu Rini harus membuat surat dulu kepada Pak Presiden untuk disetujui," katanya ketika ditemui di Jakarta, Jumat (30/8).

Sementara itu, Sunarso tidak merespons permintaan konfirmasi tim Katadata.co.id melalui pesan maupun telepon.  Sunarso diangkat sebagai Wakil Direktur Utama BRI dalam RUPSLB (3/1). Dia mengisi posisi yang pernah ia tempati sebelumnya sejak 2015 hingga Oktober 2017.

Namun, sebelum kembali ke BRI, Sunarso sempat menahkodai Pegadaian sebagai direktur utama menggantikan Riswinandi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK (IKNB OJK). Sebelum berkiprah di BRI, Sunarso meniti karier di Bank Mandiri dengan jabatan terakhirnya sebagai  Direktur Commercial & Business Banking sejak 2010 hingga 2015.

Kabar naiknya Sunarso sebagai Direktur Utama BRI, membuat kursi Wakil Direktur Utama BRI kosong. Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko dikabarkan mengisi kursi kosong yang ditinggal Sunarso tersebut. Sama seperti sebelumnya, Gatot Trihargo menyampaikan tidak tahu siapa yang bakal ditunjuk Rini dalam jajaran direksi baru BRI.

"Saya tidak tahu. Sampai hari ini, Alhamdulillah saya belum tahu," ujar Gatot menganggapi kabar Hexana tersebut.

(Baca: Suprajarto Mengundurkan Diri, Kursi Dirut BTN Ditentukan dalam 90 Hari)

Sementara, Hexana sendiri mengaku belum mendengar kabar dirinya bakal ditarik kembali untuk berkarier di BRI sebegai Wakil Direktur Utama. "Wah saya belum dengar. Jadi, maaf saya tidak bisa berkomentar," kata Hexana ketika dihubungi oleh Katadata.co.id pada Jumat (30/8).

Hexana memang bukan orang yang asing di BRI. Pada 1999, ia menjabat sebagai Kepala Bagian Pasar Uang Divisi Treasury Kantor Pusat BRI. Ia juga pernah menjabat sebagai Senior Executive Vice President Direktorat IT Strategy & Satelite BRI pada 2015 dan Senior Executive Vice President Direktorat Treasury & Global Services BRI pada 2017.

Kariernya kemudian berlanjut ke Jiwasraya pada 18 Mei 2018 lalu setelah dirinya ditunjuk oleh Menteri Rini sebagai Direktur Investasi dan Teknologi Informasi Jiwasraya. Tanggung jawab sebagai Direktur Utama Jiwasraya pindah ke pundaknya sejak 5 November 2018, menggantikan Asmawi Syam yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama BTN.

Reporter: Ihya Ulum Aldin