PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) menjual 70% sahamnya di PT Asuransi Adira Dinamika (Asuransi Adira) kepada Zurich Insurance Company Ltd senilai Rp 3,9 triliun. Dengan akuisisi ini, Zurich akan menjadi perusahaan asuransi properti dan kerugian yang terbesar di Indonesia.
Dalam perjanjian jual beli saham bersyarat atau Conditional Shares Sales Agreement (CSSA) ada tiga pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut, yakni PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Willy Suwandi Dharma, dan Zurich Insurance. Danamon melepas 70% saham sedangkan Willy melepas 10% sahamnya sehingga Zurich akan memiliki 80% saham Asuransi Adira.
Sekretaris Perusahaan Bank Danamon Rita Mirasari mengatakan, pasca transaksi tersebut kepemilikan saham Bank Danamon di Asuransi Adira akan turun menjadi 20%. "Rencana penjualan saham diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perseroan, pemangku kepentingan, dan pemegang saham perseroan serta Asuransi Adira," kata Rita dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (27/9).
CSSA tunduk pada sejumlah persyaratan, termasuk persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap perubahan pemegang saham pengendali. Setelah transaksi ini tuntas, Danamon akan mencatatkan keuntungan modal dari penjualan saham tersebut. Sementara itu, laporan keuangan Asuransi Adira tidak akan dikonsolidasikan lagi ke laporan keuangan Bank Danamon.
Kabar divestasi saham Bank Danamon di Asuransi Adira direspons positif oleh para pelaku pasar. Hingga sesi pertama perdagangan, harga saham emiten berkode BDMN ini naik 0,7% menjadi Rp 7.175 per saham.
(Baca: Semester I 2018, Laba Bank Danamon Turun 1,3%)
Kesepakatan Jangka Panjang
CEO Zurich untuk Asia Pasifik Jack Howell mengatakan, transaksi ini mencakup dua kesepakatan kerja sama terpisah dengan Bank Danamon dan Asuransi Adira. "Total nilai kesepakatan strategis jangka panjang ini mencapai Rp 6,15 triliun dan nilainya bisa saja naik, tergantung kinerja bisnis di masa depan," kata Howell dalam keterangan tertulis di situs Zurich.com, Kamis (27/9).
Dengan transaksi ini, Zurich akan menjadi perusahaan asuransi asing terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang asuransi properti dan kerugian. "Zurich menandai Asia Pasifik sebagai mesin pertumbuhan utama bagi grup kami dan Indonesia merupakan pasar kunci," ujar Howell. Transaksi ini juga menunjukkan komitmen Zurich terhadap Indonesia dan peluang yang sangat baik untuk mengembangkan bisnisnya di kawasan regional.
Indonesia merupakan salah satu pasar asuransi yang paling menarik di dunia. Perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini memiliki pertumbuhan yang kuat dan kelas menengah yang tumbuh pesat. Faktor-faktor ini jika digabungkan dengan penetrasi asuransi yang masih rendah akan membuka potensi bisnis bagi Zurich.
Asuransi Adira yang berdiri sejak 1996 membukukan premi bruto US$ 158 juta atau sekitar Rp 2,29 triliun pada tahun lalu. Perusahaan memiliki produk asuransi properti dan kerugian yang terdiversifikasi dan jalur distribusi yang kuat. Asuransi Adira merupakan pemimpin pasar untuk asuransi kendaraan bermotor dan asuransi takaful di Indonesia.
(Baca: OJK Restui Bank of Tokyo Jadi Pengendali, Harga Saham Danamon Melonjak)