Permintaan Tinggi, Penyaluran Kredit Rakyat Bisa Tembus Rp 123 Triliun

ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
8/8/2018, 19.20 WIB

Berdasarkan data realisasi KUR sepanjang 2015 sampai pertengahan 2018, total penyaluran KUR telah mencapai Rp 277,4 Triliun. Dari jumlah tersebut baki debet (outstanding) tercatat sebesar Rp Rp 130,8 Triliun untuk 11,8 juta pelaku UMKM. Adapun tingkat kredit seret atau Non Performing Loan (NPL) KUR tercatat rendah yaitu sebesar 1,06%.

Secara khusus, sepanjang paruh pertama tahun ini, total penyaluran KUR telah mencapai Rp 64,6 triliun atau 55,2% dari plafon sebelumnya yang sebesar Rp 117,08 triliun. Adapun rasio NPL tercatat rendah yaitu sebesar 0,01%.

Sementara itu, porsi terbesar KUR masih untuk usaha mikro. Rinciannya, dari total RP 64,6 triliun, sebanyak Rp 41 triliun (63,5%) mengalir untuk usaha mikro, lalu sebesar Rp 23,3 triliun (36,1%) untuk usaha kecil, dan sebesar Rp 231 miliar (0,4%) untuk penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Jika dilihat menurut wilayah, penyaluran KUR terbanyak masih untuk UMKM di Pulau Jawa yaitu sebesar 54,9%, lalu diikuti Sumatera 19,4%, Sulawesi 10%, Bali dan Nusa Tenggara 7,1%, kemudian Kalimantan 6,4%, serta Maluku dan Papua 2,2%.

Tahun depan, pemerintah menargetkan penyaluran KUR naik menjadi Rp 140 triliun dengan bunga KUR mikro direncanakan tetap yaitu 7% per tahun. “Kalau kuotanya sudah habis, kami akan setop, tidak dikasih lagi,” ujarnya.

Halaman: