BI Tak Lihat Rupiah Berisiko Melemah Hingga 15 Ribu per Dolar AS

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
14/3/2018, 19.49 WIB

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Doddy Zulverdi mengakui nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di bawah nilai fundamentalnya. Namun, BI belum melihat risiko nilai tukar rupiah bakal melemah hingga menembus level 15 ribu per dolar AS.

Pernyataan tersebut merespons peringatan lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P) Global Rating soal bahaya jika rupiah menembus Rp 15 ribu. Hal tersebut dengan melihat pengalaman di 2015. Depresiasi cepat rupiah ke level Rp 15 ribu membuat operasional bisnis terganggu.

(Baca juga: S&P Peringatkan Bahaya Jika Rupiah Tembus 15 Ribu per Dolar AS)

"Itu (level nilai tukar rupiah yang disebut S&P semacam level psikologis atau stress test, berapa sih yang membuat korporasi bermasalah. Itu hanya level psikologis yang pernah terjadi di Indonesia. Itu dipandang angka yang bisa terjadi berikutnya. Semacam stress test bukan proyeksi. Kami tidak melihat ada risiko ke arah sana," kata Doddy di Gedung BI, Jakarta, Rabu (14/3). 

Adapun nilai tukar rupiah diklaim mulai menguat pada pekan ini, meskipun masih di atas nilai fundamentalnya. Nilai fundamental rupiah diperhitungkan dengan melihat pertumbuhan ekonomi, inflasi, maupun risiko defisit transaksi berjalan.

Halaman: