Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd. segera menjual secara bertahap 73,8% sahamnya di Bank Danamon Indonesia Tbk. kepada Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Limited (MUFG). Harga penjualan saham untuk tahap pertama sudah disepakati. Namun, analis menilai harganya bisa lebih tinggi lantaran prospek positif bisnis bank di dalam negeri.
Pada tahap pertama, Asia Financial bakal menjual 19,9% sahamnya di Danamon dengan harga Rp 8.323 per saham atau total Rp 15,87 triliun. Nominal tersebut mencapai dua kali nilai buku Danamon pada kuartal III 2017. Mengacu pada keterangan pers MUFG, Selasa (26/12), transaksi diharapkan bisa tuntas dalam beberapa hari ke depan.
(Baca juga: Temasek Resmi Jual Danamon ke Bank Jepang, Harganya 39% di Atas Pasar)
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, harga jual saham perbankan domestik bisa mencapai tiga kali nilai buku. Hal itu sebagaimana terjadi saat penjualan Bank Mutiara kepada J Trust beberapa waktu lalu. "Itu (artinya Danamon bisa) seharga Rp 12 ribu-an," kata David kepada Katadata, Kamis (28/22).
Maka itu, ia menilai harga jual saham Danamon yang sebesar Rp 8.323 per saham sama sekali tidak kemahalan. Ia menjelaskan, sekalipun perbankan di Indonesia masih menghadapi risiko tingginya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL), tapi keuntungan yang diperoleh masih tetap tinggi. Maka itu, harga jualnya juga tinggi.
Dalam catatannya, net profit margin (NPM) perbankan domestik bahkan merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. NPM menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan bersih (net income) dari operasional pokok bank.
Pendapat senada disampaikan Head Research Universal Broker Indonesia Satrio Utomo. Ia mengatakan, investor memandang perekonomian Indonesia masih positif. Apalagi, setelah Lembaga Pemeringkat Internasional Fitch Ratings mengerek lagi peringkat utang jangka panjang Indonesia menjadi BBB dengan prospek yang stabil.
Maka itu, investor juga optimistis dengan prospek bisnis perusahaan-perusahaan di dalam negeri, termasuk perbankan. "Dengan ekonomi yang bagus saya kira perbankan akan bagus," kata dia.
Di sisi lain, Analis PT Bahana Sekuritas Henry Wibowo dan Alvin Baramuli memprediksi, harga saham Danamon di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal terkerek naik ke level 8.400 dalam kurun waktu setahun, mengikuti harga jualnya kepada MUFG.
Adapun pada perdagangan di BEI Rabu (27/12), sehari setelah MUFG membeberkan rencana pembelian saham Danamon, saham bank berkode bursa BDMN tersebut ditutup melambung 14,17% ke level 6.850.
Kedua analis Bahana tersebut menduga kenaikan harga saham BDMN di BEI butuh proses lantaran investor masih menunggu kepastian persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap transaksi tersebut. pada 2013 lalu, DBS gagal mengakuisisi BDMN lantaran tak mendapat persetujuan otoritas.