Sri Mulyani Dorong LPEI Biayai Sektor Manufaktur dan UMKM

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat produk busana yang dipamerkan pada ajang Indonesia Fashion Week 2017 di Jakarta, Minggu (5/2/2017).
7/2/2017, 15.24 WIB

Selain itu, bisa melakukan pembiayaan untuk pertambangan yang memproses hasil tambangnya atau membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter). Dengan begitu, hasil produksi industri hilir juga bisa diekspor ke luar negeri.

Di sisi lain, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Susiwijono Moegiarso menyatakan, komitmen perusahaan untuk fokus meningkatkan pembiayaan sektor unggulan pemerintah, melakukan penetrasi ke konvensional market, dan mendorong pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM).

Sepanjang 2009-2016 lalu, pembiayaan tumbuh 42,2 persen per tahun. Dengan kinerja positif tersebut, nilai aset LPEI tercatat mencapai Rp 99 triliun dengan pembiayaan Rp 88,4 triliun. Sedangkan penjaminan dan asuransi Rp 17,5 triliun.

Tahun ini, LPEI menargetkan pembukuan aset Rp 115,1 triliun dengan pembiayaan Rp 102,6 triliun. Sedangkan  penjaminan dan asuransinya ditarget Rp 18,16 triliun.

Untuk mendanai pembiayaannya, LPEI pun menargetkan penerbitan surat utang sebesar Rp 14 triliun dan US$ 500 juta di tahun ini. “Kami juga akan melakukan pinjaman jangka pendek dan panjang, juga mendapat penempatan dana dari Bank Indonesia (BI),” ujar dia.

Halaman: