Bank Indonesia memastikan bahwa seluruh uang baru tahun emisi 2016 dicetak oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri). Pernyataan ini sekaligus membantah isu yang beredar bahwa ke-11 uang baru yang diterbitkan pada 19 Desember 2016 lalu oleh Presiden Joko Widodo itu dicetak oleh perusahaan swasta.
(Baca juga: 12 Wajah Pahlawan di Uang Baru, Jokowi: Jangan Hina Rupiah)
“Kami tegaskan (isu) itu tidak benar. Karena seluruh uang kami, dicetak oleh Perum Peruri,” kata Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Yudi Harimurti di kantornya, 21 Desember 2016.
Yudi menekankan bahwa kebijakan percetakan rupiah telah sejalan dengan amanat Undang-Undang No.7/2011 terkait mata uang. Dalam beleid tersebut, disebutkan bahwa pencetakan uang rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia yang pelaksanaanya bersama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Tidak ada satupun uang dicetak oleh pihak lain di luar Perum Peruri,” kata Yudi.
Ia juga menyatakan bahwa melalui kerja sama dengan Perum Peruri, pengamanan uang rupiah telah meningkat. Pada uang baru misalnya, pada uang nominal Rp 100 ribu memiliki selusin elemen pengamanan, naik dari versi sebelumnya yang hanya mempunyai sembilan pengaman.
(Baca juga: BI Klaim Pengamanan Berlapis Rupiah Baru Terbaik di Dunia)
Tambahan elemen pengamanan telah terbukti menekan peredaran uang palsu dari tahun ke tahun. Rasio uang palsu yang beredar saat ini sekitar 20 per 1 juta lembar uang asli. “Angka ini sudah turun dibandingkan tahun lalu,” kata Yudi.
Selain mencetak, Yudi juga menyampaikan bahwa instansinya bertugas menjamin ketersediaan uang di seluruh Indonesia. Ia memperkirakan uang yang beredar di akhir tahun tahun ini sekitar Rp 620 triliun hingga Rp 630 triliun. Perkiraan ini naik 6-7,5 persen dari akhir tahun lalu. Dalam 15 tahun terakhir, secara rata-rata uang yang diedarkan meningkat 14,4 persen per tahun.
Senada dengan Bank Indonesia, Perum Peruri pun memastikan bahwa pabrik mereka lah yang mencetak uang rupiah baru. "Tidak benar cetak uang NKRI dicetak di Kudus. Uang NKRI dicetak di (pabrik) Peruri, di Karawang," kata Head of Corporate Peruri, Eddy Kurnia.
(Baca juga: Gubernur BI Minta Dukungan Jokowi Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1
Menurut Eddy, selama bertahun-tahun perusahaannya telah dan akan terus mencetak uang rupiah. Tahun depan misalnya, Perum Peruri hanya akan mencetak uang rupiah tahun emisi 2016, meski uang versi lama tetap beredar. “Peruri selalu siap menjalankan tugas negara tersebut dengan tingkat pengamanan yang tinggi dan kualitas terbaik," ujarnya.