Terancam Hasil Brexit, Rupiah Anjlok 1,4 Persen

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Yura Syahrul
24/6/2016, 10.28 WIB

(Baca: Jika Brexit Terjadi, Inggris Sulit Tembus Pasar Asia)

Josua memperkirakan, rupiah bisa melemah ke posisi 13.300 hingga 13.500 per dolar AS jika terjadi Brexit. Tetapi jika Inggris bertahan di Uni Eropa, rupiah diprediksi akan bergerak stabil di kisaran 13.200-13.300 per dolar AS.

“Dampak yang mesti diwaspadai kalau terjadi Brexit adalah potensi pelemahan rupiah yang notabene adalah soft currency,” kata dia kepada Katadata, Jumat (24/6).

Senada dengannya, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah bisa terkontraksi karena investor akan keluar dari aset berisiko dan beralih ke aset aman (risk aversion). Meski begitu, dampaknya tidak signifikan terhadap rupiah.

(Baca: Cemaskan Risiko Brexit, Bank Sentral Amerika Tahan Suku Bunga)

Ariston memproyeksikan rupiah hanya melemah ke posisi 13.300 sampai 13.350 per dolar AS. Tetapi jika yang terjadi adalah Bremain (Inggris bertahan di Uni Eropa), rupiah bisa stabil di level 13.200 per dolar AS. “Kalau yang terjadi Brexit, dampaknya terhadap (pelemahan) rupiah akan lama, karena ada efek beruntunnya, yakni reaksi pelaku pasar, kebijakan, dan lain sebagainya,” katanya.

Halaman:
Reporter: Yura Syahrul