JK Pernah Telepon Boediono

KATADATA/
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
16/5/2014, 00.00 WIB

Peserta rapat        :   Sudah dilaporkan Pak?

Boediono              :    Kayaknya.
?
Boediono              :    Beliau tidak worry. Beliau itu tegar. Hebatnya itu.
?

Boediono              :    (Pesan Kalla) Pokoknya (penanganan Century) sesuai yang ada di Perpu itu. Jangan berlebihan, kata beliau. Tapi kalau ada di Perpu dilaksanakan. Untuk mengamankan dampak.

Peserta rapat        :    Dampak sistemik.

Potongan rekaman bisa didengarkan di link berikut: (Rekaman Rapat Dewan Gubernur BI)

Kemungkinan besar Jusuf Kalla menelepon Boediono di sela-sela rapat pemerintah yang dipimpinnya. Sebab, di saat hampir bersamaan, di kantor Wakil Presiden berlangsung rapat membahas dampak krisis keuangan dan pengaruhnya terhadap perekonomian nasional.

Dalam rapat itu, Menteri keuangan ad interim yang juga Menteri BUMN Sofyan Djalil melaporkan kepada Jusuf Kalla mengenai isu rush di  Bank Century akibat kalah kliring. Sofyan pagi harinya mendapat laporan tentang persoalan Century dari Gubernur BI Boediono.

Laporan itu tertuang dalam notulen rapat di kantor Wapres pada 13 November 2008, pukul 15.00-16.30 WIB, yang salinannya diperoleh Katadata. Dalam rapat tersebut, Kalla selaku Wapres memerintahkan penanganan cepat persoalan Century yang berdampak pada timbulnya isu rush agar tidak membahayakan sistem perbankan nasional. Baca (JK Perintahkan Penanganan Bank Century)

Kesaksian Boediono yang mengaku ditelepon Jusuf Kalla juga sudah disampaikan Boediono saat bersaksi dalam sidang kasus Bank Century pada Jumat, 9 Mei 2014. ?Waktunya saya agak lupa, tapi beliau (JK) menelepon mengenai masalah Bank Century ini. Saya katakan kurang lebih ini sedang kami tangani, memang ada masalah,? kata Boediono. Baca: (JK Telepon Boediono Setelah Century Kalah Kliring)

Keterangan berbeda sebelumnya disampaikan Jusuf Kalla di berbagai kesempatan yang menyatakan dirinya tidak tahu-menahu soal kondisi Bank Century. Dirinya baru mengetahui ihwal kondisi bank milik Hesham Al Waraaq, Rafat Ali Rizvi, dan  Robert Tantular ini pada 25 November 2008, empat hari setelah Bank Century diambilalih Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Halaman:
Reporter: Redaksi