Pandemi Covid-19 bukan hanya bencana kesehatan, tetapi juga perekonomian. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di banyak kota di Indonesia untuk memutus mata rantai penyebaran virus, membuat masyarakat belajar dan bekerja dari rumah, dan melakukan aktivitasnya lainnya melalui rumahnya masing-masing. PSBB tersebut berdampak bagi para pekerja harian lepas, seperti para pedangan kaki lima di sejumlah kota, terutama Jakarta, mereka kehilangan pembeli dan pelanggan. Pendapatan menurun drastis, bahkan banyak pedagang kaki lima tidak memperoleh penghasilan sama sekali. Bank DBS Indonesia bersama dengan Temasek Foundation melalui Foodbank of Indonesia (FOI) menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji untuk para pekerja harian lepas melalui donasi ‘Stronger Together Fund’.
“Kita harus menyadari untuk mengatasi pandemi ini perlu upaya kolektif semua pihak. Semangat DBS Group ‘Stronger Together’ diwujudkan ke dalam bentuk gotong royong dan berbagi untuk mengurangi dampak buruk pandemic Covid-19,” kata Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Paulus Sutisna. “Mari kita bersama-sama menyalurkan bantuan kepada pekerja harian lepas, yang menghadapi tantangan berat pada saat ini,” ujar Paulus menambahkan.
Temasek Foundation International pun mengatakan hal serupa, menurut Chief Executive Temasek Foundation International, Benedict Cheong, semua kalangan perlu tetap bersatu pada masa yang penuh ketidakpastian ini untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemic Covid-19.
Cheong pun mengucapkan terima kasih atas kesempatan bermitra dengan Bank DBS Indonesia, Foodbank of Indonesia, dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) untuk membantu para pekerja harian lepas yang terdampak pandemi Covid-19. ”Melalui upaya kolektif kami dapat mengurangi beban masyarakat melalui masa sulit,” katanya.
Bantuan yang diberikan oleh Temasek Foundation dan Bank DBS Indonesia sangat bermanfaat bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan maupun pelanggannya. FOI bersyukur mendapatkan kepercayaan untuk berupaya membuka akses pangan bagi masyarakat terbawah agar mereka tetap mendapatkan hak dasar atas pangan.
FOI merupakan organisasi yang hadir untuk membantu mengatasi kesenjangan pangan di masyarakat. Dalam praktiknya, FOI menjadi jembatan antara masyarakat yang berlebihan makanan dengan masyarakat yang membutuhkan. FOI juga mendukung negara untuk memerangi kelaparan seperti yang ditargetkan oleh SDG’s (Sustainable Development Goals) nomor 2 yaitu untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan.
Sejak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia, FOI mengkampanyekan gerakan “Mereka Butuh Kita” sebagai upaya melayani kelompok paling rentan, termasuk pedagang kaki lima, dengan cara mewujudkan slogan ‘Pangan untuk Harapan, Pangan untuk Semua’.
Pendiri Foodbank Indonesia, Hendro Utomo menyatakan memperkuat pertahanan kolektif pada sisi terlemah di masyarakat, agar kita bisa bertahan melawan gempuran Covid19 ini merupakan esensi gerakan ‘Mereka Butuh Kita’. “Hal ini menjadi simbol kerja sama bertetangga antara rakyat Singapura yang diwakili oleh Yayasan Temasek, sektor swasta yang diwakili Bank DBS Indonesia, dan organisasi kemasyarakatan seperti FOI dalam mengelola persoalan sosial saat ini sehingga kita dapat mengatasi pandemi dengan baik.”
Banyak pekerja sektor informal merasakan manfaat dari program ini. Salah satunya Tembem, pengemudi ojek online. “Menjadi pengemudi ojek mata pencaharian saya, tetap harus dijalani dalam situasi sulit ini,” katanya.
Tembem mengatakan, saat pandemi Covid-19 hanya bisa mendapat tiga penumpang sehingga pendapatannya anjlok tajam. Karena itu, Temben bergembira ada program pembagian makanan dari Bank DBS Indonesia, Temasek dan FOI karena penghasilan dari mengojek tidak perlu dibelikan makanan.
“Saya senang karena tak perlu mengeluarkan uang untuk membeli makanan. Jadi penghasilan dari ojek bisa buat anak di rumah,” ujar Tembem, “Terima kasih Temasek dan Bank DBS Indonesia. Semoga programnya lancar terus!”. Ia pun meneruskan pekerjaannya menjadi pengemudi ojek online: Bergerak terus, berharap terus.