Indonesia Financial Group (IFG) dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) berkolaborasi dalam mengoptimalkan ekosistem layanan perbankan kepada para nasabah.
Sejumlah produk yang bisa dikolaborasikan oleh kedua perseroan antara lain, pembiayaan sekunder perumahan atau Mortgage-Backed Securities (MBS), obligasi ritel, produk bagi treasury BTN, Asian Bond Fund (new fund), advisory, dan bancassurance.
Kolaborasi antara BTN dan holding asuransi BUMN itu ditandai melalui penandatanganan perjanjian kerja sama oleh sejumlah pejabat kedua korporasi yang disaksikan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pada Rabu (14/4).
Direktur Utama IFG Robertus Billitea mengatakan sejak tahun pertama perseroan terbentuk sebagai holding pada Maret 2020, IFG memang fokus pada pembenahan internal, mulai dari restrukturisasi sampai penguatan tata kelola dan manajemen risiko.
”Melalui kesempatan ini, kami secara signifikan masuk ke wilayah pengembangan bisnis IFG secara lebih agresif,” ujar Robertur dalam keterangan tertulis yang diperoleh Katadata.co.id, Jumat (16/4).
Dia menyebutkan beberapa anak perusahaan IFG, termasuk IFG Life yang baru saja mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa memaksimalkan kolaborasi ini, salah satunya melalui layanan produk bancassurance.
”Ke depan, IFG Life juga akan menjadi perusahaan yang memberikan penjaminan dan proteksi. Ini baru permulaan. Kita berharap bisa menjadi partner strategis dari Bank BTN,” kata Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga.
Pantro menambahkan, terdapat potensi yang besar di dalam sinergi IFG dan BTN. Tak hanya memiliki anak usaha di bidang asuransi seperti IFG Life, holding ini juga memiliki anak usaha di bidang pasar modal yang bisa memberikan layanan lengkap kepada BTN.
Salah satunya, PT Bahana TCW Investment Management yang berperan mengelola dana dalam bentuk indeks dari surat utang negara. Begitu pula PT Bahana Sekuritas yang aktif memberikan jasa konsultasi keuangan dan berperan sebagai lead advisor dalam proses merger.
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menuturkan tujuan utama kerja sama tersebut adalah untuk berekspansi bisnis dan melengkapi produk layanan perbankan. Ke depan, nasabah BTM bisa memilih produk asuransi sesuai kebutuhan.
“IFG menyediakan berbagai produk keuangan non-perbankan. Kami berharap kolaborasi ini membentuk ekosistem yang lengkap, meningkatkan potensi product holding ratio dan menumbuhkan Customer Lifetime Value (CLV) yang eksponensial,” kata Haru.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menambahkan, melalui sinergi dengan IFG, maka BTN tidak perlu membangun grup usaha, seperti yang dilakukan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cukup kerja sama dengan IFG untuk memberi layanan yang beragam kepada nasabah.
“Saya melihat di sektor keuangan ini memang ke depan mesti banyak enrichment (memperkaya produk) antara berbagai produk sehingga penawaran ke nasabah lengkap dan seamless,” ungkapnya.