Empat bank milik negara menyiapkan uang tunai setidaknya Rp 83,8 triliun untuk memenuhi kebutuhan nasabah pada Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan uang tunai sebesar Rp 12,9 triliun per pekan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 36,7 triliun, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyiapkan net kebutuhan uang tunai sebesar Rp20,8 triliun, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengalokasikan likuiditas dana Rp 13,4 triliun.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI YB Hariantono mengatakan, alokasi uang tunai tersebut untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang berpotensi meningkat selama periode Lebaran. Dana akan disalurkan melalui mesin-mesin ATM BNI yang diperhitungkan mencapai sebesar Rp 8,57 triliun.
“Uang tunai tersebut juga akan menutup tambahan kebutuhan uang tunai di outlet-outlet kami, dimana pada musim libur lebaran kali ini diperkirakan mencapai Rp 4,34 triliun,” ujarnya di Jakarta, Kamis (6/5).
BNI juga memperkuat layanan digitalnya seiring dengan perilaku nasabah dan masyarakat yang berubah menjadi sangat tergantung pada layanan elektronik. Penguatan layanan digital dilakukan dengan menambah berbagai berbagai fitur digital channel.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir mengatakan, BNI tetap membuka 197 outlet pada masa libur dan cuti bersama, yaitu 12 Mei 2021. Begitu juga sebanyak 24 outlet kembali beroperasi secara terbatas pada 14 Mei 2021. Seluruh outlet BNI hanya tutup operasi pada 13 Mei 2021.
"Nasabah tetap dapat menikmati layanan dan bertransaksi melalui berbagai fitur digital channel kami yang tetap beroperasi selama masa cuti bersama tersebut,” ujar Ronny.
BRI menyiapkan dana tunai mencapai Rp 36,7 triliun yang dialokasikan pada mesin ATM, CRM, dan untuk layanan Unit Kerja Operasional (UKO).
“Uang kas yang disiapkan oleh BRI tahun ini meningkat sebesar 8% dibandingkan nominal realisasi tahun lalu, karena mulai meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat," ujar Direktur Jaringan dan Layanan BRI Arga M. Nugraha dalam keterangan tertulisnya.
Jumlah ini juga mempertimbangkan migrasi atau bergesernya pola transaksi nasabah BRI dari sebelumnya transaksi tunai menjadi transaksi digital atau non-tunai.
Emiten berkode saham BBRI ini juga akan tetap beroperasi secara terbatas pada 12 dan 15 Mei 2021. Layanan terbatas BRI akan hadir di 184 kantor, di mana masyarakat dapat membuka rekening, penarikan dan penyetoran simpanan, dan setoran pinjaman.
BRI juga menyediakan layanan penukaran uang pecahan kecil di 20 Kantor Cabang BRI se-Jabodetabek yang telah dilaksanakan pada 13 April lalu hingga menjelang libur pada pada 11 Mei 2021.
Sementara itu, Bank Mandiri menyiapkan net kebutuhan uang tunai Rp20,8 triliun atau naik sekitar 9,4% secara year on year untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai di masyarakat selama 28 hari pada 19 April – 16 Mei 2021 saat periode libur Lebaran.
Menurut Direktur Operation Bank Mandiri Toni EB Subari, perkiraan net kebutuhan uang tunai tersebut telah memperhitungkan proyeksi kenaikan pengisian kas ATM sebesar 11,3% menjadi Rp44,5 triliun atau sebesar Rp1,59 triliun per hari pada periode tersebut.
“Dengan lebih dari 25 juta nasabah, kami sangat fokus untuk memastikan ketersediaan dana, terutama pada mesin ATM agar dapat terus prima melayani kebutuhan nasabah, apalagi saat libur lebaran pada 12-14 Mei 2021 nanti,” kata Toni.
Dia memperkirakan, puncak transaksi tunai akan terjadi pada dua pekan terakhir menjelang libur lebaran yang merupakan periode pembayaran gaji dan THR, serta selama libur lebaran, 12 -16 Mei 2021, terutama untuk kebutuhan pengisian ATM.
“Berdasarkan historis, kami perkirakan puncak transaksi di mesin ATM adalah pada periode akhir pekan 30 April - 2 Mei serta 7-9 Mei 2021," katanya.
Selanjutnya, BTN mengalokasikan likuiditas dana senilai Rp 13,4 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai nasabah perseroan di masa perayaan Lebaran.
Corporate Secretary Bank BTN Ari Kurniaman mengatakan kenyamanan dan keamanan nasabah Bank BTN dalam bertransaksi merupakan prioritas bagi perseroan.
Dana senilai Rp13,4 triliun tersebut, ujar Ari, disediakan Bank BTN untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dana tunai para nasabah Bank BTN menjelang dan sesudah Lebaran.
“Kami memproyeksikan total dana tunai tersebut dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan dana tunai nasabah Bank BTN selama 10 hari terhitung mulai 8 Mei hingga 17 Mei 2021,” tutur Ari di Jakarta, Minggu (2/5).
Ari menjelaskan perhitungan alokasi dana tunai tersebut berdasarkan proyeksi peningkatan kebutuhan uang tunai pada bulan Puasa hingga pasca Lebaran.
Dengan proyeksi tersebut, maka rata-rata kas harian Bank BTN di periode perayaan Idul Fitri 2021 mencapai Rp1,34 triliun per hari. Nilai tersebut setara 1,3 kali lebih besar dari total likuiditas harian masing-masing kantor cabang.
Menurut Ari, dari total likuiditas tunai tersebut, sebanyak 40% atau senilai Rp5,36 triliun dialokasikan untuk pengisian mesin ATM Bank BTN yang tersebar di seluruh Indonesia. Kemudian, sebanyak 60% atau senilai Rp8,05 triliun akan dianggarkan untuk kas pada Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas.