BNI Fasilitasi UMKM Indonesia Tembus Pasar Global

BNI
Penulis: Padjar Iswara - Tim Publikasi Katadata
9/8/2021, 16.38 WIB

Jakarta--Pasar ekspor diharapkan tidak hanya menjadi ladang perusahaan besar Indonesia untuk ekspansi bisnisnya, tetapi juga bisa ditembus oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.(BNI) yang memiliki kantor cabang di sejumlah negara merupakan salah satu entitas yang bisa berperan memfasilitasi UMKM menembus pasar ekspor tersebut.

Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Erick Thohir menyatakan BNI diberi penugasan khusus untuk menjadi bank internasionalnya Indonesia. Erick memuji langkah BNI yang sudah membuka jalan bagi UMKM agar go global menembus pasar ekspor melalui kantor cabangnya di Singapura, Hong Kong, Tokyo (Jepang), Seoul (Korea Selatan) London (Inggris) dan New York (Amerika Serikat).

Adapula terobosan lain BNI yakni Xpora, sebuah solusi bisnis bagi UMKM yang mulai merintis bisnis hingga hendak memperluas pasar. Selain itu, Menteri BUMN menugaskan BNI untuk menggarap potensi perantau atau diaspora Indonesia agar naik kelas. Erick meyakini sinergitas antara diaspora dan BUMN, khususnya BNI, akan memberi peluang bagi mereka naik kelas menjadi pengusaha di luar negeri.

Belum lama ini, Menteri BUMN mendorong BNI di London agar dapat membantu diaspora pelaku UMKM serta pengusaha Indonesia untuk mengembangkan usahanya di kawasan Inggris Raya dan Eropa. Hal tersebut turut mendapatkan dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London serta Indonesia Small-Medium Enterprises in The United Kingdom (ISME-UK).

“Ini era baru, era digital. Jika mau belajar dan kolaborasi, Anda bisa dapat peluang, akses modal, keterampilan, bahkan akses pasar baik di dalam dan luar negeri,” kata Erick. Dia mencontohkan peluang bisnis bukan lagi mengandalkan tetangga sekitar sebagai pasar, tetapi juga seantero Indonesia, bahkan ke tingkat global. “Seperti yang dilakukan BNI, yang sudah membuka jalan bagi UMKM agar go global menembus pasar Eropa melalui London,” ujarnya menambahkan.

Diaspora dan BNI Xpora

Menurut Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, saat ini kredit di kantor cabang luar negeri BNI tercatat sebesar US$3,7 miliar. “Sekitar 93 persen dari portofolio kredit merupakan Indonesia-related business,” ungkap Royke.

Dia memastikan bahwa kantor cabang luar negeri BNI dapat berperan dalam pengembangan UMKM Indonesia yang merupakan nasabah BNI domestik. Antara lain dengan memberikan layanan advisory, khususnya mengenai market insight, akses kepada pembeli potensial, regulasi lokal terkait bea cukai and pajak, dan lain-lain.

Salah satu pelaku usaha Diaspora Indonesia yang hingga saat ini telah memperoleh fasilitas pembiayaan dari kantor cabang luar negeri BNI adalah Surya Trading Co., Ltd. - Hong Kong, yang bergerak di bidang perdagangan retail makanan dan minuman. Berkat dukungan dan total solusi perbankan yang disediakan oleh BNI Hong Kong, Surya Trading Co., Ltd. saat ini telah memiliki 11 toko/supermarket yang berlokasi di Hong Kong dan aktif mensuplai barang kebutuhan sehari-hari (terutama food and beverage) produksi Indonesia ke 80 toko afiliasinya di Hong Kong. 

Untuk mendukung program tersebut, telah disiapkan skema pembiayaan khusus, dan kantor cabang luar negeri telah melakukan penjajakan terhadap potensi pembiayaan kepada UMKM diaspora di negara masing-masing. “Ke depan, pembiayaan diaspora Indonesia akan menjadi sumber pertumbuhan baru di segenap kantor cabang luar negeri,” kata Royke.

Royke mengatakan BNI menargetkan agar porsi pembiayaan UMKM meningkat dari 20,7 persen pada 2020 menjadi 30 persen pada 2024. BNI telah menyusun skema pembiayaan dengan memberikan beberapa relaksasi atas kebijakan kredit untuk UMKM yang berorientasi ekspor, baik eksportir langsung maupun tidak langsung, termasuk kepada diaspora.

Dalam menjawab tantangan membantu UMKM naik kelas dan go global, BNI berinisiatif untuk membentuk Xpora yang merupakan akronim dari Ekspor dan Diaspora yaitu, one stop shopping solution BNI untuk memberikan layanan terintegrasi bagi mitra-mitra UMKM. Royke menyebut saat ini Xpora sudah dilakukan piloting di tujuh lokasi, yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Denpasar, dan Makassar. Ada tiga nilai utama yang menjadi pondasi dalam Xpora, yakni Go Productive, Go Digital, dan Go Global.

Xpora memiliki delapan solusi utama untuk UMKM. Antara lain pelayanan cepat dan berkualitas,  peningkatan kapabilitas melalui edukasi, pendampingan, pengembangan UMKM dan akses kepada tool bisnis fintech, juga diagnostic bisnis, solusi keuangan mudah dan terintegrasi,  kemudahan akses pasar via kerja sama dengan e-commerce dan instansi pemerintah.

Selain itu, aktivasi digital melalui kerja sama dengan Xpora partner dan pelayanan digital yang komprehensif, solusi transaksi nirtunai (cashless) via digital portal dengan akses mudah kepada channel e-banking, pemberdayaan bisnis ekspor dengan akses kepada inkubasi dan B2B matchmaking dengan pembeli potensial nasabah BNI yang berada di Kantor cabang luar negeri, serta solusi dengan orientasi ekspor termasuk produk perdagangan dengan biaya rendah.