PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement pada 31 Januari mendatang. Dari aksi korporasi itu, perseroan akan meraup dana sebesar Rp 325 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan akan menerbitkan sebanyak 1,96 miliar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
"Harga pelaksanaan private placement tersebut sebesar Rp 165 per saham," tulis manajemen Bank MNC, dikutip Selasa (25/1).
Adapun, aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Juni 2021. Jadwal pelaksanaan private placement akan digelar pada 31 Januari 2022 dan pemberitahuan hasil private placement akan diumumkan pada 3 Februari mendatang.
Sebelumnya, Bank MNC telah menyatakan komitmen untuk memenuhi modal inti minimum sebesar Rp 3 triliun sesuai dengan POJK 12/2020 pada tahun ini. Adapun, ketentuan modal Rp 2 triliun pada 2021 telah dipenuhi oleh perseroan.
Pemenuhan modal inti itu dilakukan melalui penerbitan saham baru dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue, eksekusi Waran 4 dan 5, serta dana setoran modal dari pemegang saham pengendali. Per 31 Desember 2021, perseroan mencatatkan modal inti Rp 2,03 triliun (tak diaudit).
Sementara itu, untuk pemenuhan kewajiban modal inti sebesar Rp 3 triliun per 31 Desember 2022, akan dilaksanakan melalui setoran modal pemegang saham perseroan atau aksi korporasi sesuai ketentuan yang berlaku.
"Dengan pemenuhan ketentuan modal inti minimum, kinerja operasional dan keuangan perseroan akan lebih meningkat seiring dengan meningkatnya modal inti," kata Presiden Direktur Bank MNC Mahdan dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (13/1).
Mahdan menjelaskan, untuk mempertahankan modal inti, perseroan menjalankan sejumlah strategi di antaranya, menjalankan tata kelola yang baik dan manajemen risiko bank secara benar, termasuk penyaluran kredit dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Selain itu, perseroan juga fokus untuk meningkatkan dana murah untuk menurunkan biaya dana (cost of fund), sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas, kemudian akan memaksimalkan laba bersih. Lalu, meningkatkan akselerasi aktivitas layanan perbankan digital.
Sebelumnya, Bank MNC mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Agustus 2021 terkait penerbitan saham baru untuk menambah modal perusahaan. Dengan harga eksekusi HMETD sebesar Rp 318 per saham, Bank MNC menargetkan penghimpunan dana segar hingga Rp 4,5 triliun.
PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), selaku induk usaha, membocorkan akan ada investor strategis yang berminat membeli saham baru tersebut.
"Ada investor strategis yang akan masuk melalui private placement," kata Presiden Direktur MNC Kapital Indonesia Wito Mailoa dalam keterangan resmi, Kamis (2/9).
Bank MNC menambah modal dengan target penerbitan 14,23 miliar saham seri B atau setara 33,33% dari total modal. Rasio hak pemilik saham lama adalah 2:1, di mana dua saham lama akan mendapatkan satu saham baru.
Berdasarkan surat pernyataan tanggal 24 Agustus 2021, MNC Kapital Indonesia akan melaksanakan hak yang dimilikinya sebanyak Rp 199,99 miliar atau setara dengan 628,93 lembar saham. MNC Kapital selaku pemegang saham utama, menyatakan tidak akan melaksanakan sisa haknya sebanyak 5,75 miliar lembar dan tidak akan mengalihkan HMETD.