Rupiah Menguat Imbas Turunnya Ekspektasi Kenaikan Bunga The Fed

ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja/wsj/foc.
Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang, Jakarta.
Penulis: Abdul Azis Said
5/10/2022, 09.50 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 55 poin ke level Rp 15.193 di pasar spot pagi ini. Penguatan ditopang berkurangnya ekspektasi kenaikan bunga The Fed yang agresif ke depan seiring melambatnya ekonomi AS.

Mengutip Bloomberg, rupiah melemah dari posisi pembukaan ke level Rp 15.211 pada pukul 09.20 WIB. Namun belum menyentuh level penutupan kemarin di Rp 15.248 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya juga menguat terhadap dolar AS pagi ini. Dolar Taiwan terangkat 0,32%, bersama won Korea Selatan 0,31%, rupee India 0,44%, yuan Cina 0,13%, ringgit Malaysia 0,10%. Sebaliknya, peso Filipina turun 0,15% bersama baht Thailand 0,03%, dolar Singapura 0,06% dan yen Jepang 0,08%, sedangkan dolar Hong Kong stagnan.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tendra memperkirakan rupiah akan menguat terdorong menurunya ekspektasi kenaikan bunga The Fed yang agresif ke depan. Rupiah diramal menguat ke arah Rp 15.200, dengan potensi resistensi di kisaran Rp 15.280 per dolar AS.

Hasil survei aktivitas manufaktur AS bulan September menunjukkan penurunan beberapa waktu lalu. Hal ini memicu ekspektasi bahwa bank sentral AS, The Fed akan mempertimbangkan mengerem kenaikan suku bunga acuannya ke depan.

The Fed sudah menaikkan bunga acuannya sebesar 300 basis poin (bps) sejak kenaikan pertama bulan Maret. Berdasarkan alat pemantauan CME FedWatch, ekspektasi kenaikan 75 bps pada pertemuan November masih mendominasi, dengan probabilitas 65%, sementara sisanya 35% memperkirakan kenaikan bunga 50 bps.

"Ekspektasi ini terlihat dari menurunnya tingkat imbal hasil obligasi AS terutama tenor 10 tahun dari kisaran tertinggi 4% ke kisaran 3,6%," kata Ariston dalam risetnya, Rabu (5/10).

Di sisi lain, pasar tampaknya juga masih terus mencermati prospek ekonomi global ke depan yang akan melambat. Sejumlah lembaga internasional telah memperingatkan risiko resesi ke depan seiring kenaikan inflasi dan suku bunga. Sentimen ini bisa menahan penguatan rupiah.

Senada, analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah juga akan menguat hari ini dna bergerak di rentang Rp 15.050-Rp 15.250 per dolar AS. Penguatan ditopang sentimen risk appetite yang kuat di pasar dengan menurunnya ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed.

 

Reporter: Abdul Azis Said