Penguatan Rupiah diprediksi berlanjut, didorong penurunan suku bunga The Fed dan faktor internal seperti kebijakan BI dan permintaan aset investasi di Indonesia.
“Peluang penguatan rupiah ke arah Rp 15.400 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 15. 500 hari ini,” ujar pengamat pasar uang Ariston Tjendra.
Nilai tukar Rupiah hari ini diperkirakan menguat ke level terkuatnya sepanjang 2024. Ekspektasi pemangkasan suku bunga AS masih menjadi penggerak apresiasi rupiah.
Analis optimistis rupiah akan bergerak menguat sepanjang hari ini seiring data inflasi AS yang menunjukkan penurunan sehingga memperbesar peluang penurunan suku bunga The Federal Reserve.
Rupiah berpeluang untuk melanjutkan penguatan seiring rilis salah satu data inflasi AS, PPI, yang lebih rendah dari ekspektasi pasar. Data ini meningkatkan peluang Fed memangkas suku bunga.
Menteri Keuangan Sri Mulyani masih mewaspadai kondisi global yang masih bergejolak yang dapat berdampak terhadap nilai tukar rupiah yang tengah menguat.
Analis menyebut rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS seiring sikap pasar yang cenderung wait and see, menantikan rilis beberapa data ekonomi penting dari AS dan Cina.
Sejumlah ekonom memproyeksikan rupiah berpeluang menguat hari ini melanjutkan kinerja kemarin seiring dolar AS yang masih melemah akibat kekhawatiran resesi ekonomi AS.
Kurs rupiah dibuka menguat 24 poin di level 16.176 per dolar AS dibandingkan penutupan pekan lalu didorong melemah dolar AS akibat data terbaru ekonomi Amerika yang tak sesuai ekspektasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak stabil dan cenderung menguat, didukung oleh rendahnya inflasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik.