PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan portofolio kredit berkelanjutan senilai Rp 671,1 triliun atau setara 66,6% dari total kredit yang disalurkan pada kuartal III 2022. Selain itu, portofolio pembiayaan hijau atau green financing BRI telah mencapai Rp 76,1 triliun.
Direktur Kepatuhan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto, mengatakan BRI akan terus menerapkan strategi role modelling untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat terutama pelaku UMKM, melalui penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
"Dari sisi liabilitas, BRI berupaya menambah kapasitas untuk menyalurkan pembiayaan berkelanjutan dengan menerbitkan obligasi," kata Solichin, dalam keterangan resmi, Senin (12/12).
Adapun, perseroan menerbitan sustainability bond senilai US$ 500 juta yang 31% dana serapannya disalurkan kepada green project dan 69% lainnya ditujukan kepada social project pada 2019.
Lalu BRI kembali menghimpun dana melalui penerbitan green bond senilai Rp 15 triliun pada 2022. Pada tahap pertama, BRI telah menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan I BRI tahap satu dengan pokok obligasi sebesarnya Rp 5 triliun di 2022.
"Green bond BRI tahap satu ini berhasil mendapatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 4,4 kali," kata dia.
Perseroan menyatakan, sedikitnya 70% dana yang dihimpun disalurkan kepada green project dan 30% lainnya kepada kredit berkelanjutan di sektor UMKM. Hal ini mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 60 tahun 2017 tentang penerbitan dan persyaratan efek bersifat utang berwawasan lingkungan.
Di sisi lain, perseroan juga melakukan program pemberdayaan 1.881 desa yang disusun BRI agar desa dapat meningkatkan kemandirian ekonomi melalui potensi ekonomi yang ada disekitarnya. Misalnya seperti pemberdayaan perempuan melalui PNM Mekaar. Sebanyak 39.000 Account Officer (AO) kini aktif mensosialisasikan dan melayani lebih dari 13 juta perempuan.
Pembiayaan dengan konsep group lending yang diberikan AO Mekaar, telah memiliki outstanding pembiayaan sebesar Rp 33,3 triliun atau tumbuh 41,6% secara tahunan atau Year on Year (YoY) pada kuartal III-2022.
Sebelumnya, perseroan juga melakukan kerja sama melalui peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor Pusat BRI. Di mana pembangunannya menjadi bentuk sinergi antara Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan perseroan.
Oleh karena itu, rating Corporate Sustainability Assessment (CSA) BRI naik 11 poin dari 52 poin pada 2021 menjadi 63 poin pada 2022. Selain itu, sustainalytics memberikan skor 18,8 atau low risk terhadap BRI, pada laporan ESG Risk Rating yang dikeluarkannya pada 5 Oktober 2022.