Bank digital milik Chairul Tanjung PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) membukukan laba bersih senilai Rp 270,02 miliar pada kuartal IV 2022. Perolehan laba emiten berkode saham BBHI naik 40,29% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 Rp 192,47 miliar
Melansir laporan keuangannya, pendapatan bunga bersih BBHI turut meningkat 221,13% hingga akhir 2022 menjadi Rp 627,22 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2021 senilai Rp 195,31 miliar.
Allo Bank telah menyalurkan kredit kepada pihak ketiga Rp 6,99 triliun sepanjang 2022. Penyaluran kredit kepada pihak ketiga naik 222,12% dibandingkan tahun lalu yaitu Rp 2,17 triliun.
Selain itu, Allo Bank menyalurkan kredit kepada pihak berelasi Rp 161,74 miliar hingga akhir tahun 2022. Penyaluran kredit kepada pihak berelasi pada 2021 dengan periode yang sama Rp 927,98 juta.
Adapun, beban bunga Allo Bank tercatat Rp 140,44 miliar. Beban bunga tersebut turun 40,29% pada kuatal IV 2022. Jika dibandingkan dengan beban bunga sebelumnya yang mencapai Rp 157,89 miliar.
Namun, beban bunga Allo bank terbesar berasal dari simpanan nasabah deposito berjangka Rp 122,89 miliar, naik 63,55%. Dibandingkan beban bunga Allo Bank sebelumnya yaitu 75,14 miliar
Di samping itu, beban operasional lainnya turut membengkak menjadi Rp 359,88 miliar pada 2022. Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelum, beban operasional lainnya Rp 84 miliar.
Aset BBHI meningkat 137,86% menjadi Rp 11,05 triliun hingga akhir 2022. Dibandingkan dengan Desember 2021 aset Bank Allo tercatat Rp 4,64 triliun.
Sementara, liabilitas perusahaan ikut naik 38,89% menjadi Rp 4,64 triliun pada kuartal IV 2022. Adapun liabilitas BBHI pada Desember 2021 senilai Rp 3,34 triliun. Perusahaan turut mencatatkan ekuitas yang naik 391,93% menjadi Rp 6,41 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 1,30 triliun.