PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menepis kabar akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBNI) saat ditanyai oleh Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Golkar Nusron Wahid. Memang, isu akuisisi sudah lama menjadi perbincangan walaupun selalu ditepis oleh BNI maupun pemerintah.
Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia Adi Sulistyowati mengatakan BNI diminta fokus pada bisnis yang dijalankan saat ini sebagaimana arahan Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas.
"Kami memang diminta fokus dulu pak, dapat tugas sebagai bank global," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, dikutip Rabu (29/3).
Menjawab pertanyaan Nusron, Adi menyebut BNI mendapatkan tugas untuk mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM maupun Xpora agar tumbuh dan berkembang di bisnis ke depannya.
"Selain itu, kami juga diminta fokus melakukan transformasi yang sudah dilakukan. Perbaikan bisnis, human capital, kualitas kredit, kami akan fokus di situ dulu," ungkap Adi.
Sebelumnya, pemerintah menegaskan tidak ada rencana rencana bagi BNI untuk mengakuisisi BTN. Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rionald Silaban dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI menjawab bahwa rencana tersebut tidak akan dilaksanakan.
Rionald pun menjawab bahwa rencana tersebut tidak akan dilaksanakan. “Kami tidak mendengar rencana itu akan dilakukan," kata Rionald.
Rionald menegaskan, hingga saat ini Kementerian Keuangan sebagai ultimate shareholder dari BNI dan BTN juga tidak pernah menerima proposal soal akuisisi maupun merger BTN dan BNI.
"Kami mewakili Kementerian Keuangan sebagai ultimate shareholder (BUMN). Kami belum pernah menerima proposal terkait dengan usulan merger (BTN dan BNI)," tegas Rionald.