Ernst and Young PHK 3.000 Karyawan di AS

Freepik
Ilustrasi, seorang akuntan memeriksa pembukuan.
18/4/2023, 16.23 WIB

Salah satu kantor akuntan publik (KAP) terbesar Ernst and Young memangkas 3.000 pekerjanya di Amerika Serikat (AS). Pemotongan karyawan tersebut disebabkan karena kelebihan kapasitas pekerja di beberapa bagian perusahaan.

Adanya pengumuman tersebut muncul beberapa hari setelah perusahaan membatalkan rencana untuk membubarkan divisi audit dan konsultasinya. BBC International menuliskan, pemotongan tersebut memengaruhi 5% tenaga kerja di AS. Namun, EY menjajikan akan memberi dukungan komprehensif kepada pekerjanya yang terkena dampak PHK.

EY mengatakan telah melakukan pemotongan setelah menilai di mana terdapat dampak kondisi ekonomi saat ini, serta tingkat retensi karyawan yang kuat dan kelebihan kapasitas di beberpa bagian perusahaan. Pemangkasan pekerja dilakukan untuk bersiap menghadapi penurunan ekonomi.

Menghadapi situasi yang sama, kantor akuntansi publik terbesar keempat KPMG juga dilaporkan pemutusan hubungan kerja atau PHK di Amerika Serikat (AS). Bahkan Accenture dan McKinsey telah mengumumkan pemutusan hubungan kerja dalam beberapa bulan terakhir.

Accenture memangkas 19.000 pekerjaan atau sekitar 2,5% staf secara global, sementara McKinsey dilaporkan memangkas sekitar 1.400 posisi atau 3% karyawannya.

The Financial Times mengatakan pemotongan pekerja memengaruhi sisi konsultasi bisnis. Surat kabar itu juga melaporkan bahwa pemotongan biaya sedang direncanakan di Inggris.

EY, salah satu dari empat pemain besar yang mendominasi industri akuntansi, telah mengusulkan pemisahan tersebut sebagai cara untuk mengatasi pengawasan dari regulator tentang konflik kepentingan antara unit audit dan konsultan.

Namun Kepala Hubungan Masyarakat EY Rosanna Lander mengatakan pengumuman tersebut hanya untuk perusahaan yang berada di AS. Dia menegaskan tidak ada rencana serupa pada perusahaan EY di Inggris.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail