Warren Buffett Lihat Ada Kesalahan Penanganan Bank Gagal di AS

Instagram @firstrepublic
Ilustrasi. First Republic menjadi bank gagal keempat di AS dalam dua bulan dan terbesar sejak krisis 2008.
Penulis: Agustiyanti
7/5/2023, 13.37 WIB

Amerika Serikat menghadapi gejolak di sektor perbankan dan ancaman gagal bayar akibat belum adanya titik temu pembahasan pagu utang. Investor kawakan Warren Buffett mengkritik penanganan bank bermasalah oleh regulator dan mengatakan bahwa pertikaian terkait pagu utang dapat membawa kekacauan pada sistem keuangan.

Berbicara pada rapat pemegang saham tahunan Berkshire, Buffett mengkritik bagaimana politisi, regulator, dan pers menangani kegagalan Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan First Republic Bank baru-baru ini. Ia  mengatakan bahwa pesan yang sangat buruk telah membuat para deposan ketakutan.

"Ketakutan itu menular. Anda tidak dapat menjalankan ekonomi ketika orang khawatir uang mereka aman di bank," ujar Buffett pada Sabtu (6/5), seperti dikutip dari Reuters.

Buffett mengatakan, keputusan regulator untuk menjamin deposan Silicon Valley Bank, dengan mengatakan bahwa tidak melakukannya "akan menjadi bencana" adalah tindakan yang benar. Di sisi lain, menuru dia,  pemegang saham bank dan eksekutif harus menanggung risiko yang ditimbulkan akibat  tindakan salah urus pada ketiga bank yang berakhir gagal. 

"Anda harus memiliki hukuman bagi orang yang melakukan hal yang salah," kata Buffett.

Buffett juga mengatakan, tidak dapat membayangkan politisi atau regulator akan bersedia mengganggu dampak terhadap sistem keuangan dunia jika Washington gagal memecahkan kebuntuannya dalam menaikkan plafon utang, Kegagalan tersebut akan menyebabkan Amerika Serikat gagal membayar sejumlah tagihannya.  

Buffett mengatakan Berkshire berhati-hati unuk berinvestasi di saham bank dan telah menjual beberapa saham bank dalam enam bulan terakhir.

Buffett berbicara beberapa jam setelah Berkshire membukukan laba kuartalan US$35,5 miliar atau setara Rp 521 triliun. Ia mengatakan telah membeli kembali US$4,4 miliar sahamnya sendiri. Sebaliknya, ia menjual $13,3 miliar saham perusahaan lain.

Orang terkaya keenam di dunia, Buffett menjalankan Berkshire sejak 1965,. Perusahaan ini memiliki lusinan bisnis, termasuk asuransi mobil Geico, kereta api BNSF dan nama konsumen seperti Dairy Queen dan Fruit of the Loom.

Berkshire juga memiliki US$328 miliar saham, hampir setengahnya di Apple Inc (AAPL.O).

Pertemuan tersebut diadiri Buffett yang merupakan CEO Berkshire, dan Wakil Ketua Charlie Munger , Mereka menjawab pertanyaan pemegang saham selama lima jam. Wakil Ketua Greg Abel dan Ajit Jain juga ikut bergabung.

Buffett menegaskan kembali pada hari Sabtu bahwa Abel akan menggantikannya sebagai CEO, sambil menambahkan bahwa dia tidak punya rencana jika Abel tidak bisa.