Bank Permata mencatatkan performa finansial yang positif selama masa pandemi Covid-19. Pada 2021, Permata meraup laba bersih sebesar Rp 1,2 triliun. Kinerja yang positif ini terus berlanjut hingga 2022, di mana Permata mencetak laba bersih Rp 2,01 triliun.
Direktur Utama Bank Permata Meliza M. Rusli menuturkan, salah satu faktor penyebab Bank Permata bisa menorehkan kinerja yang positif lantaran pihaknya telah melakukan transformasi digital sebelum dihadapkan pada situasi pandemi. Hal ini, tentu membuat perusahaan menjadi lebih adaptif.
”Ketika mobilitas berhenti pada masa pandemi, kami bisa segera memindahkan semuanya dalam waktu singkat. Pelayanan juga terus berjalan, meski secara daring. Initinya agar digital mobile banking bisa terus berjalan,” ujarnya dalam acara IDE Katadata 2023 pada sesi Turning Point: Withstand a Crisis, Grow Stronger, di Grand Hotel Ballroom Kempinski Jakarta, Kamis (20/7).
Pada 2019, kata Meliza, Permata sudah menyediakan alternatif transaksi untuk nasabah dengan digital mobile banking. Bahkan fasilitas sejumlah kantor cabang Bank Permata sudah serba digital, mulai dari frontline seperti antrian hingga customer journey dari segi back-end.
Persiapan ini sudah dilakukan dengan memprediksi situasi atau tren yang terus berjalan di waktu mendatang.
”Kita meng-embrace digitalisasi dalam proses bisnis. Kita berupaya mempercepat semua ke digital. Sejumlah kantor-kantor cabang Permata juga sudah paperless,” kata Meliza.
Meliza mengimbuhkan bahwa adaptasi dalam ekosistem perbankan itu wajib. Sebab, posisi dunia perbankan dalam makro-ekonomi adalah sebagai intermediary, atau penengah.
Bank berada di antara nasabah dan korporasi lainnya. Posisi itu mengharuskan bank mampu menjawab tantangan makroekonomi, baik di masa kini ataupun masa mendatang.
“Kami sifatnya adalah supporting. Berusaha menjadi penengah. Dan harus paham tren yang akan terjadi di waktu yang akan datang,” kata Meliza.
Adaptasi perbankan juga dipengaruhi oleh inisiatif paritipasi yang inklusif, khususnya untuk perempuan. Terlebih, Meliza mengatakan bahwa dunia perbankan memang banyak diisi oleh perempuan.
Namun, isu utama dunia perbankan adalah teknologi digital. Maka, talenta digital sangat dibutuhkan untuk dunia perbankan, termasuk pada perempuan.
”Di PermataBank ada mentoring juga untuk perempuan-perempuan karir. Jadi tidak hanya di level kebijakan organisasi. Apalagi dunia perbankan ini banyak dihuni oleh perempuan. Jadi perempuan harus bisa bersaing. Dan jangan berhenti bermimpi dan terus konsisten,” ungkap Meliza.
Memasuki usia ke-11, Katadata kembali menggelar event Indonesia Data and Economic Conference pada 20 Juli 2023. IDE Katadata merupakan event tahunan yang sudah digelar sejak 2019.
Dalam sesi dalam sesi Turning Point: Withstand A Crisis, Grow Stronger, IDE menghadirkan Direktur Utama PermataBank, Meliza M. Rusli dan Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini.