Asing Borong Saham dan SBN di Awal Agustus, Dana Masuk Capai Rp 5,3 T

ANTARA FOTO/Rahmad/ama.
Petugas bank melayani penarikan uang nasabah di bank BNI Syariah Lhokseumawe, Aceh, Jumat (13/3/2020).
Penulis: Ira Guslina Sufa
5/8/2023, 09.11 WIB

Investor asing makin mantap masuk ke pasar keuangan Tanah Air. Bank Indonesia merilis sepanjang pekan pertama Agustus 2023 dana asing yang masuk ke pasar keuangan mencapai Rp 5,33 triliun. 

“(dana masuk) terdiri dari beli neto Rp1,9 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 3,43 triliun di pasar saham,” ujar Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia seperti dikutip Sabtu (5/7). 

Menurut Erwin selama 2023, berdasarkan data hingga 3 Agustus 2023 nonresiden beli neto mencapai Rp 93,62 triliun. Jumlah ini terdiri dari beli bersih surat utang negara dan beli neto Rp 16,77 triliun di pasar saham. 

Selain itu Bank Indonesia mencatat premi risiko yang dikenakan saat penerbitan instrumen utang atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia dalam 5 tahun mengalami kenaikan. Nilainya naik dari 73,57 bps per 28 Juli 2023 menjadi 78,86 bps per 3 Agustus 2023.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ujar Erwin.

Di sisi lain Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono mengatakan data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama pekan pertama Agustus 2023 laju bursa saham domestik lebih banyak berakhir di teritori negatif. Dari lima hari perdagangan, hanya dua hari Indeks Harga Saham Gabungan ditutup di zona hijau.

Selama periode perdagangan 31 Juli sampai dengan 4 Agustus 2023 IHSG turun 0,69% ke posisi 6.852,84 dibanding pekan sebelumnya di level 6.900,23 poin. Kapitalisasi pasar IHSG ikut terpangkas 0,55% menjadi Rp9.967 triliun dari Rp 10.022 triliun pada pekan sebelumnya.

Imbal hasil IHSG sejak awal tahun tercatat sebesar 0,03%, sedikit lebih rendah dari LQ45 yang sebesar 2,33% dan IDXBUMN 20 yang memberi imbal hasil 1,38% sejak awal tahun. Bila dibandingkan dengan kinerja bursa saham lainnya di Asia Tenggara, kinerja IHSG sejak awal tahun ini masih lebih baik dari bursa saham Malaysia yang jatuh 3,36%, bursa Filipina terkoreksi 1,76% dan bursa Thailand anjlok 8,10%. 

Selama sepekan ini, peningkatan dialami oleh rata-rata nilai transaksi harian Bursa, yaitu sebesar 15,63% menjadi Rp 11,631 triliun dari Rp 10,059 triliun pada penutupan pekan yang lalu Kemudian, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan turut meningkat 37,29% menjadi 22,507 miliar lembar saham dari 16,394 miliar lembar saham pada penutupan pekan yang lalu. 

"Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami perubahan sebesar 11,55% menjadi 1.139.039 transaksi dari 1.287.785 transaksi pada pekan lalu," ujar Yulianto dikutip Sabtu (5/8).

Di pasar saham investor asing pada perdagangan Jumat kemarin (5/8) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 469,08 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 23,359 triliun.

Saham Astra International berada di urutan teratas sebagai saham yang paling banyak dibeli pelaku pasar asing sepekan terakhir. Sedangkan, saham Bank Negara Indonesia menjadi saham yang paling banyak dilepas asing.

Daftar 10 Saham yang Diborong Asing Awal Agustus

  1. Astra International (ASII) Rp 345,5 miliar
  2. Bank Mandiri (BMRI) Rp 323 miliar
  3. Kalbe Farma (KLBF) Rp 125,9 miliar
  4. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp 118,2 miliar
  5. United Tractors (UNTR) Rp 77,1 miliar
  6. Indosat (ISAT) Rp 59,2 miliar 
  7. Bumi Resources Minerals (BRMS) Rp 39,7 miliar
  8. Bumi Resources (BUMI) Rp 32,7 miliar 
  9. Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) Rp 32,5 miliar 
  10. Semen Indonesia (SMGR) Rp 32,2 miliar 

Daftar 10 Saham Dilepas Asing Awal Agustus

  1. Bank Negara Indonesia (BBNI) Rp 422,3 miliar
  2. Telkom Indonesia (TLKM) Rp 373,8 miliar 
  3. Bank Central Asia (TLKM) Rp 285,5 miliar 
  4. AKR Corporindo (AKRA) Rp 130,3 miliar 
  5. Unilever Indonesia (UNVR) Rp 109,5 miliar 
  6. Gudang Garam (GGRM) Rp 102,3 miliar 
  7. Indofood Sukses Makmur (INDF) Rp 76,8 miliar
  8. Adaro Energy Indonesia (ADRO) Rp 54,9 miliar
  9. GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Rp 48,1 miliar 
  10. Indo Tambangraya Megah (ITMG) Rp 46,3 miliar
Reporter: Antara