BlackRock Prediksi Minat terhadap ETF Kripto di Luar Bitcoin dan Ether Minim

123rf
Manajer aset BlackRock melihat minat yang sangat kecil di antara klien terhadap kripto selain Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
Penulis: Hari Widowati
26/7/2024, 15.35 WIB

Manajer aset BlackRock melihat minat yang sangat kecil di antara klien terhadap kripto selain Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). BlackRock tidak memperkirakan bakal banyak exchange traded fund (ETF) kripto di luar kedua aset digital inti tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Robert Mitchnick, Kepala Aset Digital BlackRock, yang berbicara pada konferensi Bitcoin 2024 pada 25 Juli di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat (AS).

"Basis klien kami saat ini, minat mereka sangat besar pada Bitcoin terlebih dahulu, kemudian sedikit pada ETH. Hanya ada sedikit minat saat ini di luar keduanya,” kata Mitchnick di panel berjudul Dari Strategi ke Inovasi: Perjalanan Bitcoin BlackRock, seperti dikutip Cointelegraph.

ETF adalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa layaknya saham. “Saya rasa kita tidak akan melihat daftar panjang ETF kripto,” kata Mitchnick.

BlackRock meluncurkan ETF kripto pertamanya - iShares Bitcoin Trust (IBIT) dan iShares Ethereum Trust ETF (ETHA) - masing-masing pada bulan Januari dan Juli.

Franklin Templeton Optimistis Bakal Banyak ETF Kripto

Namun, tidak semua manajer investasi setuju dengan pendapat BlackRock itu. Franklin Templeton, yang juga menerbitkan ETF BTC dan ETH, optimistis akan ada lebih banyak ETF mata uang kripto, termasuk produk Solana.

“Selain Bitcoin dan Ethereum, ada perkembangan menarik dan besar lainnya yang kami yakini akan mendorong ruang kripto ke depan,” tulis Franklin Templeton dalam sebuah unggahan di X pada 23 Juli lalu.

Mitchnick menyatakan sebagian besar klien Blackrock melihat BTC dan ETH sebagai pelengkap, bukan sebagai pesaing. Ketika klien membeli ETF Ether, mereka biasanya menambah alokasi portofolio kripto yang sudah ada, daripada menukar Bitcoin. Dia memperingatkan bahwa data tentang arus investor ke ETF Ether - yang baru mulai diperdagangkan pada 23 Juli - terbatas.

“Seluruh kasus penyimpanan nilai dalam kripto adalah wilayah yang dimiliki Bitcoin. ETH mencoba melakukan banyak aplikasi berbeda yang sebagian besar tidak dilakukan oleh Bitcoin,” kata Mitchnick.

Mitchnick mengatakan bahwa dia berharap investor pada akhirnya akan mengalokasikan sekitar 20% dari kepemilikan kripto ke ETH, dengan sisanya ke BTC.

ETF kripto BlackRock termasuk yang paling populer di industri ini. IBIT menguasai sekitar US$22 miliar (Rp 358,8 triliun) dana kelolaan (AUM) dan ETHA mendekati US$270 juta (Rp 4,4 triliun) hanya dalam beberapa hari perdagangan.