Rupiah Menguat Pagi Ini Imbas Peluang Besar Penurunan Suku Bunga Amerika

Fauza Syahputra|Katadata
Petugas menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Dewata Inter Money Changer, Jakarta, Jumat (14/6/2024). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di angka Rp16.412 per dolar AS, melemah 142 poin atau 0,87 persen dari perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.270.
Penulis: Rahayu Subekti
Editor: Agustiyanti
6/8/2024, 10.05 WIB

Nilai tukar rupiah bergerak menguat tipis pada perdagangan pagi ini ke level 16.185 usai dibuka melemah. Sejumlah ekonom memproyeksikan rupiah berpeluang menguat hari ini melanjutkan kinerja kemarin seiring dolar AS yang masih melemah akibat kekhawatiran resesi ekonomi AS. 

“Rupiah masih akan melanjutkan apresiasi di level 16.012 hingga 16.267 per dolar AS,” kata Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana  kepada Katadata.co.id, Selasa (6/8).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka melemah 17 poin dibandingkan kemarin di level 16.206 per dolar AS. Namun, rupiah bergerak menguat ke level 16.185 pada pukul 09.53 WIB. Rupiah bergerak menguat ditengah melemahnya sejumlah mata uang Asia. 

Yen Jepang melemah 0,68%, ringgit Malaysia 0,98%, yuan Cina 0,17%, rupe India 0,11%, dolar Hong Kong 0,06%, dan peso Filipina 0,05%. Sementara itu, dolar Singapura dan baht Thailand mengikuti rupiah menguat masing-masing 0,08% dan 0,1%. 

Fikri menjelaskan, rupiah berpotensi menguat karena masih berlangsungnya pelemahan dolar AS seiring meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan melemahnya ekonomi AS. Selain itu, menurut dia, ada kekhawatiran meningkatnya ketegangan geopolitik di Asia Pasifik.

“Ini khususnya meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea dan Iran-Israel,” ujar Fikri.

Di sisi lain, data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil juga bisa berpengaruh terhadap penguatan nilai tukar rupiah hari ini. Fikri menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024 yang mencapai 5,05% secara tahunan lebih baik dibandingkan perkiraan.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra juga memproyeksikan rupiah bisa kembali menguat hari ini terhadap dolar AS. “Ini karena  peluang pemangkasan suku bunga acuan AS pada September 2024 makin besar,” kata Ariston.

Menurut dia, pelaku pasar menaikan ekspektasi pemangkasan pada September 2024 menjadi 50 basis poin dari 25 basis poin. Indeks dolar AS pada pagi ini juga bergerak lebih rendah dibandingkan pagi sebelumnya yang saat ini berada pada level 102.80.

Ariston memproyeksikan, nilai tukar rupiah bisa menguat ke level 16.100 per dolar AS dengan dengan potensi resistance pada level 16.200 per dolar AS.

Senada dengan Ariston, analis komoditas dan mata uang Lukman Leong memproyeksikan rupiah bisa kembali menguat hari ini terhadap dolar AS. Hal itu dikarenakan peluang pemangkasan suku bunga acuan AS pada September 2024 makin besar.

“Pagi ini Indeks dolar AS juga bergerak lebih rendah dibandingkan pagi sebelumnya. Hari ini rupiah mungkin menguat ke arah 16.100 per dolar AS dengan potensi resisten di 16.200 per dolar AS,” kata Ariston. 

Reporter: Rahayu Subekti