Reku dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengajak masyarakat memilih platform investasi kripto lokal yang terdaftar dan diawasi Bappebti. Platform lokal yang legal akan melindungi masyarakat dari risiko keamanan saat bertransaksi kripto.
"Operasional bursa lokal yang terdaftar dan diawasi Bappebti seperti Reku, beroperasi sesuai ketentuan yang berlaku. Termasuk, menerapkan ketentuan antipencucian uang melalui skema Know-Your Customer (KYC), hingga keanggotaan Bursa Kripto," ujar Robby, Chief Compliance Officer (CCO) Reku sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia-Asosiasi Blockchain Indonesia (Aspakrindo-ABI), dalam siaran pers, Kamis (15/8).
Robby mengungkapkan masyarakat yang bertransaksi di platform kripto global yang tidak berizin menghadapi risiko keamanan siber maupun potensi penipuan (fraud). Reku sebagai salah satu pemain di industri kripto terus memperkuat keamanan serta edukasi demi menjangkau investor yang lebih luas untuk berinvestasi pada platform legal.
"Kami rutin merilis audit Proof of Solvency, menghadirkan Portal Transparansi, hingga program literasi yang bekerja sama dengan multi-stakeholders mulai dari pegiat kripto, perwakilan token atau projects, hingga pemerintah," ujar Robby.
Ia mengungkapkan, komitmen terhadap keamanan dan edukasi ini mendorong pertumbuhan pengguna platform Reku. Pada kuartal II 2024, Reku mencatat peningkatan pengguna yang berasal dari luar Pulau Jawa sebesar lebih dari 60% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Kalimantan dan Sulawesi termasuk di antara sejumlah pulau dengan pertumbuhan signifikan. Kesuksesan ini menggambarkan bahwa penerimaan dan adopsi aset kripto mulai terdistribusi di luar Pulau Jawa," tuturnya.
Pada akhir Agustus mendatang, Reku turut mendukung perhelatan Coinfest Asia yang diselenggarakan di Bali, dengna melakukan sejumlah kegiatan pendamping (side events). Dukungan Reku ini bertujuan untuk memperluas edukasi mengenai investasi kripto lewat platform lokal dan memperkuat ekosistem kripto di Indonesia.
Tirta Karma Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, mengatakan Indonesia memiliki prospek cerah untuk menjadi salah satu pusat kripto dunia. Ia mengutip data "2023 Global Crypto Adoption Index" yang menyebut Indonesia berada di peringkat ketujuh negara dengan jumlah investor kripto terbesar. Bappebti optimistis industri kripto di Indonesia dapat terus tumbuh, baik dari jumlah investor maupun nilai transaksi.
Tirta juga menegaskan pentingnya berinvestasi kripto di platform yang terdaftar. "Perlindungan bagi investor tidak dapat optimal apabila transaksi dilakukan di platform global yang tidak berizin," ujarnya.
Untuk mendukung masyarakat berinvestasi di platform yang legal, Bappebti terus meninjau berbagai regulasi kripto untuk meminimalisasi adanya arus modal keluar (capital outflow). Dengan demikian, ekosistem kripto di Indonesia akan berjalan dengan lebih baik.