Pasar Waspada Situasi Politik Indonesia Terkini, Bagaimana Nasib Rupiah?

Fauza Syahputra|Katadata
Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahan pada posisi Rp.16.450 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu pagi (26/6/2024).
22/8/2024, 09.54 WIB

Sejumlah analis memprediksi pasar tengah mewaspadai kondisi politik di Indonesia saat ini. Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan aksi demo sebagai respons kebijakan DPR berkaitan dengan RUU Pilkada akan memberikan dampak tersendiri.

“Soal politik yang berkembang saat ini bisa mengkhawatirkan pasar bila timbul demo besar menolak aksi DPR untuk menggolkan RUU Pilkada sebagai perlawanan terhadap putusan MK,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, Kamis (22/8).

Ariston menuturkan, pelemahan rupiah yang terjadi pada kemarin (21/8) mungkin disebabkan konsolidasi pasar setelah mengalami penguatan yang cukup dalam selama beberapa hari terakhir. Ia menilai hal itu masih wajar sambil menunggu data ekonomi terbaru AS dan pernyataan Jerome Powell dalam event Jackson Hole pekan ini.

Dia mengatakan, saat ini harapan pasar terhadap kebijakan pemangkasan dolar AS masih tinggi, Jika rupiah melemah, Ariston memproyeksikan levelnya tidak akan terlalu jauh dan masih memiliki peluang menguat terhadap dolar AS.

“Peluang penguatan hari ini rupiah ke arah kisaran Rp 15.450 per dolar AS dengan potensi resisten di sekitar Rp 15.500 hingga Rp 15.520 per dolar AS,” ujar Ariston.

Berdasarkan data Bloomberg hari ini pukul 09.15 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.555 per dolar AS. Level tersebut menunjukan peningkatan 55,50 poin atau sebesar 0,36%.

Sementara itu, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana memproyeksikan rupiah hari ini akan mengalami pelemahan tipis. “Rupiah akan terdepresiasi tipis ke level Rp 15,410 hingga Rp 15.610 per dolar AS,” kata Fikri.

Fikri juga menyebut kondisi politik di RI saat ini juga berpotensi berdampak kepada pengambilan keputusan investor. Fikri menyebut kemungkinan akan ada sedikit wait and see dari asing selain penantian rilis BoP dan current account domestik juga pada hari ini.

Selain itu, analis komoditas dan pasar uang Lukman Leong memperkirakan pergerakan rupiah hari ini masih akan bergerak datar dengan kecenderungan menguat terbatas terhadap dolar AS. “Dolar AS masih sedikit tertekan akibat pernyataan Powell dalam risalah pertemuan yang walau dovish namun masih sesuai harapan,” ujar Lukman.

Lukman mengatakan kondisi politik di Indonesia saat ini juga bisa saja berpengaruh kepada pergerakan rupiah. Hanya saja, Lukman menilai faktor eksternal dan prospek suku bunga The Fed masih lebih dominan.

Sementara itu, dari sisi domestik, Lukman menyebut, investor menantikan data akun neraca transaksi berjalan yang diperkirakan akan kembali mengalami defisit. “Untuk itu, rupiah bisa berada di kisaran Rp 15.450 hingga Rp 15.550 per dolar AS,” kata Lukman.

 

Reporter: Rahayu Subekti