Sebuah riset terbaru menyebut Bitcoin (BTC) telah keluar dari tren penurunan sejak Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed memangkas suku bunga acuan dan Cina mengumumkan rencana stimulus ekonominya. Markus Thielen dari 10X Research mengatakan setelah tembus level US$65.000 (Rp 983 juta), Bitcoin diprediksi akan bergerak menuju US$70.000 (Rp 1,06 miliar).
Dalam riset “FOMO Telah Kembali: Apakah Anda Memiliki Cukup Bitcoin dan Altcoin untuk Mengikuti Gelombang Baru,” Thielen memperkirakan Bitcoin juga bakal mencapai level tertinggi baru sepanjang masa dalam waktu dekat.
Thielen mencatat adanya peningkatan tajam dalam pencetakan stablecoin setelah pertemuan Fed pada bulan Juli. Pada saat itu The Fed membiarkan suku bunga tidak berubah tetapi mengindikasikan pelonggaran pada bulan September.
"Pencetakan stablecoin senilai hampir US$10 miliar (Rp 151,25 triliun) terjadi pada minggu-minggu berikutnya, membanjiri pasar kripto dengan likuiditas dan secara tajam melampaui aliran ETF spot," ujar Thielen seperti dikutip Coindesk, Jumat (27/9).
Yang menarik, USDC Circle menyumbang 40% dari arus masuk stablecoin baru-baru ini. Hal ini menunjukkan pangsa yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan USDT Tether daripada biasanya. Thielen menyebut hal ini penting karena sementara pencetakan USDT di TRON biasanya dikaitkan dengan pelestarian modal, pencetakan USDC dapat mengindikasikan peningkatan aktivitas keuangan terdesentralisasi (decentralized finance atau DeFi).
Saat ini 55% Bitcoin yang ditambang berasal dari kumpulan penambangan Cina. Thielen mengatakan langkah-langkah stimulus moneter dan fiskal besar-besaran di negara tersebut - yang diumumkan setelah penurunan suku bunga The Fed - dapat memicu arus keluar modal yang besar dari Cina dan masuk ke dalam kripto.
“Kemungkinan reli di kuartal keempat sangat tinggi, dengan kenaikan yang kemungkinan besar terjadi di depan,” ujarnya. Ia memperkirakan lonjakan besar harga kripto bisa jadi akan terjadi sehingga mendorong investor untuk masuk ke kripto.
Harga Bitcoin turun 0,36% dalam 24 jam terakhir ke level US$65.517 (Rp 990,9 juta). Dalam sebulan terakhir, Bitcoin sudah naik hampir 12% ke level US$66.300 (Rp 1,03 miliar) yang merupakan level terkuat aset kripto itu sejak akhir Juli 2024.