Sentuh Level Tertinggi Baru, Bitcoin Berpotensi Reli Jangka Panjang

Vecteezy.com/Sujin Jetkasettakorn
Bitcoin menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all time high) di US$94.000 (Rp 1,49 miliar) pada Rabu (20/11) dini hari.
Penulis: Hari Widowati
21/11/2024, 07.17 WIB

Bitcoin menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all time high) di US$94.000 (Rp 1,49 miliar) pada Rabu (20/11) dini hari. Analis memprediksi Bitcoin masih berpeluang reli dalam jangka panjang.

Menurut data Coindesk, harga Bitcoin berada di level US$94.212 (Rp 1,5 miliar), naik 2,16% dalam 24 jam terakhir. Bitcoin mendominasi kapitalisasi pasar kripto dengan porsi 59,35%.

Dalam beberapa pekan terakhir, Bitcoin mencatatkan peningkatan kapitalisasi pasar yang signifikan bahkan berhasil menggeser nilai kapitalisasi pasar saham Meta, perak, dan saham Saudi Aramco. Pada Rabu (21/11), kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai US$1,87 triliun.

Peningkatan nilai kapitalisasi pasar itu meningkatkan kredibilitas dan legitimasi Bitcoin. Reku, platform pertukaran kripto dan investasi di saham-saham Amerika Serikat (AS), menyebut posisi Bitcoin sebagai instrumen investasi strategis semakin kuat.

Jan van Eck, CEO perusahaan penerbit ETF Bitcoin dan Ethereum spot, telah mengajukan aplikasi untuk ETF Solana spot. Van Eck memproyeksikan kapitalisasi pasar Bitcoin akan mencapai setengah dari total kapitalisasi pasar emas.

Crypto Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan jika melihat data saat ini di mana kapitalisasi Bitcoin di angka US$1,8 triliun dan emas US$17,6 triliun, proyeksi Van Eck menargetkan angka US$88 triliun atau melonjak lima kali lipat dibandingkan dengan kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini.

"Tidak hanya Van Eck, pelaku industri lainnya juga optimis terhadap kenaikan harga Bitcoin. Misalnya, Michael Saylor, CEO MicroStrategy, yang memproyeksikan harga Bitcoin akan menyentuh US$100.000 (Rp1,59 miliar) sebelum akhir tahun ini," ujar Fahmi dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (21/11).

Sentimen positif ini terkait prospek regulasi kripto di AS yang menjadi katalis berkembangnya optimisme tersebut. Komitmen Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Jerome Powell untuk mengawal kebijakan suku bunga yang cukup berhasil menekan inflasi juga menjadi faktor yang positif bagi kripto.

Para investor kripto masih cukup optimistis The Fed akan kembali menurunkan suku bunga pada Desember nanti. Meskipun, beberapa institusi keuangan memprediksi bank sentral AS itu akan menahan suku bunga pada bulan depan.

"Bitcoin kemungkinan masih akan mencetak beberapa level harga tertinggi baru lagi dari titik ini, mengingat area konsolidasi yang berada pada level lebih tinggi dari sebelumnya," ujar Fahmi.

Sebagian Investor Jangka Panjang Mulai Mencairkan Keuntungan

Namun, kekuatan reli Bitcoin akan tergantung pada level harga yang akan membuat investor jangka panjang memutuskan untuk menjual dan investor jangka pendek akan berpikir dua kali untuk mengoleksi Bitcoin. Saat ini, keduanya belum terlihat mengalami perubahan signifikan meskipun sebagian investor jangka panjang sudah mulai melakukan aksi ambil untung (take profit).

Di tengah potensi reli dan koreksi tesebut, investor perlu memantau kondisi pasar secara seksama. "Penting bagi investor untuk melakukan riset dan analisis yang baik guna memilih aset dengan potensi pertumbuhan dan tingkat risiko yang sesuai dengan profil investasi masing-masing," ujarnya.