Reli Berlanjut, Bitcoin Semakin Dekat ke Level US$100.000

Unsplash
Bitcoin menembus level US$99.000 (Rp 1,58 miliar) untuk pertama kalinya pada hari Kamis (21/11).
Penulis: Hari Widowati
22/11/2024, 10.27 WIB

Bitcoin menembus level US$99.000 (Rp 1,58 miliar) untuk pertama kalinya pada hari Kamis (21/11). Para investor terus melakukan prediksi terhadap masa kepresidenan Donald Trump yang kedua, yang diyakini akan mendorong industri kripto.

Harga mata uang kripto unggulan ini terakhir kali naik lebih dari 4% pada level US$98.273 (Rp 1,56 miliar), menurut Coin Metrics. Sebelumnya, harga Bitcoin naik hingga menembus level tertinggi baru US$99.046 (Rp 1,57 miliar).

Investor mengambil keuntungan (take profit) di saham kripto di tengah rotasi yang lebih luas dari teknologi. Harga saham bursa kripto Coinbase ditutup lebih rendah 7,7% dan harga saham MicroStrategy turun 16,2%. Saham-saham pertambangan berada di bawah tekanan, dengan pengecualian Mara Holdings yang naik sekitar 6,9%.

Bitcoin telah secara teratur mencapai rekor baru bulan ini dengan harapan bahwa Trump akan mengantarkan masa keemasan kripto. Trump menjanjikan regulasi yang lebih mendukung untuk industri ini dan potensi cadangan atau persediaan Bitcoin strategis nasional.

Pergerakan terbaru ini dipicu oleh lonjakan suku bunga pendanaan dan minat terbuka di pasar berjangka selama perdagangan Asia. Pada waktu yang sama, data CryptoQuant menunjukkan premi di pasar spot turun.

Bersiap Menembus Level Psikologis US$100.000

Pergerakan Bitcoin yang lebih tinggi juga memicu gelombang likuidasi singkat. Menurut data Coinglass, Bitcoin senilai lebih dari US$100 juta (Rp 1,59 triliun) dilikuidasi dalam periode 24 jam pada satu titik. Hal ini mendorong harga Bitcoin lebih tinggi dalam semalam.

“Melihat kembali pergerakan sebelumnya sebesar ini, BTC secara historis masuk ke periode konsolidasi, atau mengabaikan kondisi jenuh beli (overbought) saat investor menumpuk,” kata Rob Ginsberg, seorang analis di Wolfe Research, seperti dikutip CNBC.

Ginsberg mengatakan Bitcoin baru saja keluar dari salah satu periode konsolidasi yang panjang, dan harga saat ini berada di level tertinggi baru. “Ujian sesungguhnya akan datang ketika level psikologis utama US$100.000 (Rp 1,58 miliar) kemungkinan akan tercapai dalam beberapa minggu mendatang dan dapat terjadi secepatnya," kata Ginsberg, Kamis (21/11).

Kebijakan Trump yang lain juga menyiratkan defisit anggaran yang lebih besar, kemungkinan inflasi yang lebih tinggi dan perubahan peran internasional untuk mata uang dolar AS. Semua ini akan berdampak positif pada harga Bitcoin. Sepanjang tahun ini, harga Bitcoin telah melejit sekitar 130%.