PT Unilever Indonesia Tbk resmi mengangkat mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan sebagai komisaris independen. Pengangkatan tersebut dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Jumat (24/7).
Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan, perubahan dalam susunan pengurus diperlukan agar perusahaan bisa tumbuh dengan berlandaskan tujuan dan misi sosial yang kuat, serta memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan di masa depan.
"Perlu adanya pembaruan demi pembaruan, sehingga perseroan bisa tetap tumbuh dengan berpegang pada strategi untuk melakukan operasi bisnis," kata Sancoyo dalam siaran resmi yang diterima Katadata.co.id.
Ia menambahkan, dalam pertumbuhan perseroan selama ini, dewan komisaris memainkan peranan yang sangat penting, utamanya agar tetap relevan dan mampu mengawal perseroan untuk terus jadi yang terdepan, di tengah situasi penuh tantangan.
Pengalaman Ignasius Jonan, dinilai akan mendukung Unilever Indonesia untuk semakin memahami pasar nasional, terus bertumbuh semakin kuat, serta membawa dampak positif bagi ekosistem dan lingkungan sekitar.
Ignasius Jonan merupakan praktisi manajemen dan keuangan, di mana manajemen Unilever menilai bahwa dirinya memiliki pengalaman yang luas sebagai pemimpin di berbagai lembaga dan institusi.
Jonan pernah berkarir sebagai Direktur di Citibank, lalu memimpin PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia dan PT Kereta Api Indonesia sebagai Direktur Utama. Lalu, Ia pun menjabat sebagai Menteri Perhubungan (2014-2016) dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2016-2019).
Ia merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Airlangga, dan mendapat gelar Master of Arts in International Relations and Affairs dari Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University.
Selain itu, Unilever juga mengangkat direktur baru yaitu Badri Narayanan, warga negara India yang akan akan memimpin bagian penjualan Unilever. Ia sudah bergabung dengan Unilever sejak 2000 sebagai Area Sales and Customer.
Selama 20 tahun terakhir, Badri pernah bekerja di bagian lain seperti Merek Regional, CD Excellent and Operations, Direktur Regional Customer Development, baik di tingkat lokal, regional, dan global.
Dua posisi terakhir Badri adalah sebagai Wakil Presiden Global yang berbasis di India dan Wakil Presiden Global, B2B e-Commerce and Route to Market berbasis di India.
Unilever menilai bahwa Badri memiliki pengetahuan manajemen umum yang kuat, pengalaman kepemimpinan dalam berbagai peran penjualan, dan pemasaran di berbagai daerah geografis. Serta berpengalaman di pasar global dan negara berkembang pada 20 negara dimana Unilever beroperasi.
“Dengan dukungan talenta-talenta yang mumpuni, perseroan optimis untuk tetap bisa bertahan, memberikan penghidupan pada ribuan karyawan dan jutaan masyarakat dalam mata rantai perseroan di tengah situasi yang penuh tantangan seperti sekarang ini," kata Sancoyo.