Agung Podomoro Jual Central Park, Dananya untuk Modal Ekspansi

KATADATA/Arief Kamaludin
Pekerja melakukan pekerjaan pembersihan apartemen di Kawasan Central Park, Jakarta.
Penulis: Safrezi Fitra
11/12/2020, 11.25 WIB

Perusahaan pengembang properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menjual dua asetnya di Jakarta dan Jawa Barat. Aset yang dijual adalah tanah dan bangunan Central Park di Jakarta Barat serta bidang tanah di Karawang.

Perseroan menjual apartemen dan sebagian area komersial di Mal Central Park kepada PT CPM Assets Indonesia. Kemudian penjualan 1,04 juta meter persegi tanah di Karawang kepada PT Karawang Tatabina Industrial Estate. Tanah ini dimiliki oleh anak usaha perseroan, PT Buana Makmur Indah, yang 55% sahamnya dimiliki Agung Podomoro Land.

Penandatanganan akta jual beli Central Park dilakukan pada 8 Desember 2020. Sedangkan untuk transaksi penjualan tanah di Karawang, penandatanganan akta jual belinya tercatat pada 10 November 2020.

"Nilai keseluruhan transaksi adalah kurang dari 20% dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan terakhir," kata Direktur Agung Podomoro Land Cesar M Dela Cruz, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia Kamis, (10/12).

Berdasarkan laporan keuangan Agung Podomoro Land, total ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal III-2020 sebesar Rp 8,2 triliun. Artinya nilai transaksi penjualannya kurang dari Rp 1,6 triliun.

Penjualan aset ini bertujuan mendukung rencana perseroan memperoleh pendanaan. Perseroan membutuhkan pendanaan untuk keperluan belanja modal dan ekspansi usaha.

Transaksi ini akan meningkatkan posisi kas perseroan dan mendukung pengembangan bisnis. Dalam laporan keuangan kuartal III-2020 disebutkan total kas dan setara kas Agung Podomoro Land senilai Rp 1,05 triliun, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu Rp 849 miliar.

Kinerja Keuangan Agung Podomoro Land

Agung Podomoro Land membukukan rugi bersih sebesar Rp 195,2 miliar hingga kuartal III-2020. Padahal periode yang sama tahun lalu, perusahaan masih berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 164,9 miliar.

Bisnis Agung Podomoro kurang baik di masa pandemi covid-19 saat ini. Tercatat sepanjang Januari hingga September tahun ini, perseroan hanya membukukan pendapatan Rp 2,88 triliun. Realisasi ini menurun 1,2% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 2,82 triliun.

Hingga Oktober 2020, perseroan membukukan penjualan pemasaran (marketing sales) di luar pajak, sebesar Rp 2,52 triliun. Penjualan lahan industri Karawang, Podomoro Park Bandung, Podomoro Golf View dan Podomoro City Deli Medan berkontribusi sekitar 88%.