Liang Xian Jadi Investor Baru, Harga Saham Bank Mayapada Anjlok
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan terjadinya penurunan harga saham PT Bank Mayapada International Tbk. (MAYA) di luar kebiasaan atau berstatus Unusual Market Activity (UMA) hari ini, Senin (5/4). Kejadian ini pasca masuknya Liang Xian sebagai investor baru bank tersebut.
Pada perdagangan hari ini, harga saham MAYA dibuka merosot 6,61% atau 160 poin menjadi Rp 2.260 dari level penutupan sebelumnya Rp 2.420. Dilihat dari rentang perdagangan sepekan, saham MAYA hari ini juga anjlok hingga 29,8% dari level harga saham pada 29 maret 2021 lalu yang tercatat Rp 3.220.
Status UMA disematkan tak lama setelah perusahaan milik Taipan Dato’ Sri Tahir tersebut mengalami perubahan kepemilikan saham. Pada 1 April 2021, Mayapada mengumumkan bahwa perusahaan bernama Liang Xian Ltd telah membeli sebanyak 12,39% saham perseroan dengan nilai total Rp 586,4 miliar.
Dalam keterangannya kepada BEI, Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengungkapkan investor asing yang berlokasi di British Virgin Island itu membeli 1,46 miliar saham dengan harga Rp 400 per saham.
Secara rinci disebutkan, pembelian yang berlangsung pada 24 Maret 2021 itu dilakukan dengan tujuan untuk investasi melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) XIII untuk penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Right issue.. Adapun, kepemilikan saham berstatus kepemilikan langsung.
Sebelumnya, Mayapada memang menggelar penawaran saham baru dengan total saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 4,9 miliar. Perseroan menargetkan total dana yang diraup untuk memperkuat modal sebesar Rp 1,99 triliun.
Setiap pemegang 5.000 saham lama yang tercatat di dalam daftar pemegang saham pada 2 Maret 2020 berhak atas 3.659 saham HMETD.
Dengan adanya pembelian saham tersebut, komposisi pemegang saham Mayapada praktis berubah. Berdasarkan laporan perusahaan, komposisi pemegang saham yang efektif sampai 30 November 2020 tercatat, JPMCB Na-Re Cathay Life Insurance Co Ltd berperan sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 37,33%, PT Mayapada Karunia Corporation memiliki saham 26,42%. Selanjutnya, Galasco Investments Limited 12,67%, Unity Rise Limited 7,31%, dan sisanya saham publik 16,27%.
Pengumuman perubahan kepemilikan saham itu disampaikan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.11/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka. Disebutkan pula, nantinya Mayapada akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, 10 Mei 2021.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M. Panjaitan mengungkapkan pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal. Namun, BEI sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham sehubungan dengan terjadinya aktivitas pasar yang tak biasa.
Maka itu, investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban MAYA atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja dan keterbukaan informasi perusahaan. Selain itu, investor juga disarankan mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan jika rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.
Terakhir, investor perlu mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.