Bisnis bus listrik Bakrie ini dimulai sejak 2018 dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Tiongkok, BYD Auto untuk mengembangkan industri bus listrik di Indonesia. "Ini proyek B2B, dimulai dari kerja sama kami dengan BYD, yang adalah saingan Tesla di Tiongkok," kata Anindya.
Bakrie dan BYD menyepakati 4 tahap pengembangan serta produksi bus listrik ke depan. Tahap pertama, melakukan impor bus dan unjuk produk. Tahap kedua, penetrasi pasar.
Tahap ketiga, melakukan komersialisasi awal dan manufaktur. Tahap keempat, komersialisasi penuh. “Kami menyebut inisiatif kami di bus listrik ini sebagai project VEKTR," kata Anindya.
Bus listrik Bakrie Autoparts-BYD adalah bus listrik yang telah lulus seluruh ketentuan proses homologasi dan pemenuhan seluruh ketentuan legalitas, dan teknis. Sehingga, bus listrik tersebut sudah diuji coba secara komersial oleh Transjakarta.
Anindya mengatakan, Bakrie memang mulai fokus untuk mengembangkan sektor sustainable energy sebagai bagian dari upaya memasuki bisnis masa depan yang berkelanjutan. Padahal, selama ini lebih banyak mengandalkan industrialisasi sebagai sumber pertumbuhannya.