Rilis Saham Baru, Harga Saham Emiten Erick Thohir Meroket 34%

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
21/7/2021, 19.28 WIB

PT Mahaka Media Tbk (ABBA) milik Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, berencana menambah modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Salah satu tujuan penambahan modal ini untuk berinvestasi di sektor teknologi digital.

Berdasarkan catatan RTI Infokom, harga saham emiten berkode ABBA itu tercatat Rp 368 pada penutupan perdagangan Rabu (21/7), atau melonjak hingga 14,29% dibanding penutupan perdagangan kemarin.

Saat pengumuman rencana rights issue pada Senin (19/7) lalu, harga saham Mahaka Media juga melesat hingga 17,52% menjadi Rp 322. Jadi, dalam dua hari, harganya melonjak 34,3%.

Mengutip dari keterbukaan informasi Mahaka Media, Rabu (21/7), perseroan berencana menerbitkan maksimal 1,2 miliar saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham. Sementara itu, harga pelaksanaan rights issue belum ditentukan.

Perseroan berencana menggunakan dana bersih yang diperoleh untuk modal kerja dan anak-anak perusahaan. Lalu, untuk investasi di sektor teknologi digital dengan berbagai inisiatif yang dilakukan oleh Mahaka Media.

"(Investasi di sektor teknologi) melalui pengembangan usaha anak perusahaan serta investasi baru, pengembangan aplikasi, dan pembelian hardware (peranti keras)," kata manajemen Mahaka Media dikutip dari keterbukaan informasi.

Pelaksanaan penambahan modal direncanakan tidak lebih dari 12 bulan terhitung sejak tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas rights issue. Rencananya rapat tersebut diselenggarakan pada 26 Agustus 2021 mendatang.

Manajemen Mahaka Media menilai, rights issue mampu memperkuat struktur permodalan perusahaan, mengembangkan kegiatan usaha, dan meningkatkan kinerja. Selain itu, mampu meningkatkan dan memperluas investasi dan mendukung pertumbuhan bisnis, sehingga berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan.

Penambahan modal ini memberikan pengaruh kepada pemegang saham yang tidak menggunakan haknya untuk memesan efek terlebih dahulu. Persentase kepemilikan sahamnya dalam Perseroan akan terdilusi, meski manajemen belum memperkirakan jumlah dilusi yang terjadi pada pemegang saham.

Berdasarkan data RTI Infokom per 30 Juni 2021, pemegang mayoritas saham Mahaka Media adalah PT Beyond Media sebanyak 58,81%. Lalu, Peak Holding Luxembourg sebanyak 10,27%. Sedangkan masyarakat memiliki 31,92%.

Reporter: Ihya Ulum Aldin